Catatan harian yang semakin renta dan tua

Selasa, 23 Agustus 2016

,
Kalau Maladewa punya Maldives, Pantai Herseshoe dijuluki sebagai The Best Beach and Island in Carribeaan, Hawaii punya Lanikai, Meksiko punya Pantai Tulum yang cantik, Brazil punya Fernando de Noronha, Indonesia juga punya wisata laut yang nggak kalah indahnya; Raja Ampat

Raja Ampat adalah kabupaten dengan luas wilayah lebih dari 4,5 juta hektar, terletak di bagian barat Kepala Burung Pulau Papua atau secara administrasi terletak di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. 85% wilayahnya merupakan lautan, sisanya merupakan pulau-pulau yang berjumlah lebih dari 600 pulau yang terkenal dengan empat pulau terbesarnya yakni Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Sulawati dan Pulau Batanta. Nama Raja Ampat sendiri diambil dari sejarah keempat pulau ini. 

Keramahan Masyarakat Raja Ampat

Masayarakat Kepualauan Raja Ampat umumnya bekerja sebagai nelayan tradisional dan berdiam di kampung-kampung kecil berbeda pulau. Masyarakat Raja Ampat adalah masyarakat yang ramah terhadap siapa saja, termasuk turis-turis yang ingin menikmati dan mengeksplorasi kekayaan alam Raja Ampat. Penduduknya sebagian memeluk agama Islam, sebagian lagi memeluk agama Kristen. Mereka juga tetap hidup berdampingan dengan damai meski berbeda keyakinan.

Wisata dan Peninggalan Prasejarah

Raja Ampat memiliki potensi wisata alam yang sangat indah. Kepulauan ini terkenal dengan wisata bawah lautnya yang merupakan salah satu tempat menyelam terbaik dengan keragaman dan kelengkapan flora dan fauna. Menurut tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, Lembaga Oseanografi Nasional (LON), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LPI), terdapat lebih dari 540 jenis karang keras atau total 75% dari total spesies di dunia, lebih dari 1.000 jenis ikan karang, dan 700 jenis moluska. Selain itu, juga terdapat kawasan terumbu karang yang kondisinya dengan persentase 90% karang hidup. Kawasan ini berlokasi di selat Dampier - selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Bantata, Kepualauan Kofiau, Kepualaun Misol Tenggara dan Kepualaun Wayag. 

Spesies unik yang bisa dijumpai apabila menyelam di Raja Ampat adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, ikan pari Manta, ikan endemik raja ampat, ikan eviota raja atau sejenis ikan gobbie. Di beberapa tempat seperti di Sulawati, Bantata dan Waigeo juga terlihat Dugong atau Ikan Duyung. Jika beruntung, Hiu karang dan penyu juga dapat ditemui di Raja Ampat. Selain menawarkan wisata bawah laut yang menakjubkan, Kepulauan Raja Ampat juga memiliki peninggalan prasejarah berupa cap tangan pada dinding batu karang yang tidak terletak di dalam gua namun sangat dekat dengan permukaan laut. Diperkiakan usia cap-cap tangan tersebut berusia sekitar 50.000 tahun dan merupakan rangkaian dari petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan barat Nusantara menuju Papua dan Melanesia. Di tempat penyelaman Pulau Wai juga terdapat sisa pesawat karam peninggalan Perang Dunia II. Bukan hanya peninggalan prasejarah dan wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, festival Bahari pada bulan Agustus, suasana pedesaan yang tenang dan nyaman, cantiknya burung cendrawasih juga dapat dinikmati saat mengunjungi Raja Ampat. 

Akses dan Akomodasi Raja Ampat

Berkunjung ke Raja Ampat tidaklah sulit. Kita dapat menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta atau Bali menuju Sorong atau dari Makassar, Manado dan Ambon selama kurang lebih enam jam penerbangan. Untuk Wilayah Gorontalo sendiri kita dapat memilih dan menggunakan Wings Air atau maskapai penerbangan lainnya untuk penerbangan Gorontalo-Manado-Sorong. Sesampainya di Sorong kita harus menggunakan taxi untuk bisa mencapai Waisai, Ibukota Raja Ampat kemudian disambung dengan transportasi Kapal Ferry atau Speed Boat yang biasanya berangkat tiap pukul 14.00 WIT dan memakan waktu 4-5 jam untuk sampai ke Pelabuhan Waisai. Akan ada tiga pilihan penginapan untuk menikmati keindahan Raja Ampat. Terdapat fasilitas Resort dan Kapal pinisi yang sudah dimodofikasi yang dapat kita sewa, serta bagi yang memiliki keluarga yang tinggal di Raja Ampat, altenatif ini juga dapat kita gunakan untuk menekan biaya perjalanan agar bisa lebih murah.

Oleh-oleh Khas Raja Ampat

Yang namanya liburan atau jalan-jalan, kurang lengkap kalau tidak ada yang namanya oleh-oleh atau buah tangan sebagai bentuk berbagi kebahagiaan kepada siapa saja yang ingin berkunjung ke Raja Ampat namun belum mendapat kesempatan. Khusus di Raja Ampat ada beberapa alternatif oleh-oleh untuk teman atau keluarga yang dapat kita pilih yakni kain tradisional, kerajinan anyaman, patung suku Asmat, alat musik tradisional yakni ukulele, tambur atau drum tradisional dan suling. Suvenir-suvenir ini bisa kita dapatkan dari toko suvenir yang banyak terdapat di Kota Waisai.

Menikmati keindahan alam Raja Ampat masih ada berjejer dengan keinginan lain wishlist saya. Saya berharap, suatu saat saya juga dapat menikmati keindahan alam Indonesia secara langsung yang terletak Raja Ampat, bukan hanya menunggu oleh-oleh dari teman yang berkujung ke sana atau ngiler saat lihat foto-fotonya, apalagi kalau Airpaz.com bersedia ngasih tiket pesawat gratis makin mau saya :D




Kalau saya mendapat tiket gratis, saya akan memilih maskapai penerbangan Wings Air pada pagi hari tujuan Gorontalo-Manado karena saya pikir menikmati matahari yang baru mulai naik akan berbeda saat berada di udara, lalu Sambil menunggu penerbangan Manado-Sorong pada siang hari, saya bisa meet up sebentar dengan teman-teman saya yang menetap di Manado.

Aku Cinta Indonesia, tunggu kedatanganku Raja Ampat!!

Senin, 22 Agustus 2016

,
Judul Buku: Critical Eleven
Penulis: Ika Natassa
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2015
Desain Sampul: Ika Natassa
Editor: Rosi L. Simamora
Tebal Buku: 344 hlmn, 20 cm
ISBN: 978-602-03-1892-9

****

Dalam dunia penerbangan, dikenal istilah critical eleven, sebelas menit paling kritis di dalam pesawat - tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing - karena secara statistik delapan puluh persen kecelakaan pesawat umumnya terjadi dalam rentang waktu sebelas menit itu. It's when the aircraft is most vulnerable to any danger.

In a way, it's kinda the same with meeting people. Tiga menit pertama kritis sifatnya karena saat itulah kesan pertama terbentuk, lalu ada delapan menit sebelum berpisah - delapan menit ketika senyum, tindak tanduk, dan ekspresi wajah orang tersebut jelas bercerita apakah itu akan jadi awal sesuatu ataukah justru menjadi perpisahan.

Ale dan Anya pertama kali bertemu dalam perjalanan Jakarta-Sydney. Tiga menit pertama Anya terpikat, tujuh jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan serta tawa, dan delapan menit sebelum berpisah Ale yakin dia menginginkan Anya.

Kini, lima tahun setelah percakapan itu, Ale dan Anya dihadapkan pada satu tragedi besar yang membuat mereka mempertanyakan pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada sebelas menit paling penting dalam pertemuan pertama mereka.

****

Kesibukan Anya sebagai seorang bisnis konsultan membuat ia harus selalu siap sedia dimana saja dibutuhkan untuk urusan pekerjaan. Untuk itu, bandara sudah seperti sahabat baginya, bahkan terasa seperti rumah - tempat untuk melepas penat sejenak lalu kemudian memulai aktivitas dan kesibukan rutin seperti biasanya. Dan, seolah anugerah yang sengaja diturunkan, setelah sekian banyak penerbangan Anya, akhirnya ia berkesempatan duduk di sebelah laki-laki tampan dan masih muda, bukan opa-opa atau ibu-ibu menyebalkan. Ia bertemu Ale.

Ale si tukang minyak dengan jadwal kerja padat namun diselingi dengan liburan setiap bulannya. Pertemuan Ale dan Anya tergolong pertemuan biasa, penumpang pesawat yang secara kebetulan duduk bersebelahan dan tidak merasa wajib untuk memulai percakapan. Akan tetapi, suatu ketidaksengajaan akhirnya membentuk perkenalan yang secara perlahan membangun percakapan seru selama kurang kebih tujuh jam kemudian. Waktu yang singkat namun cukup untuk menumbuhkan ketertarikan di antara keduanya, terutama Ale.

Satu bulan setelah berpisah, Ale menghubungi Anya saat mereka sama-sama sedang berada di Jakarta, lalu satu minggu kemudian Ale menyatakan cintanya pada Anya. Meski terkejut, Anya tidak merasa perlu untuk mempertimbangkan matang-matang permintaan Ale untuk menjadi kekasihnya. Detik setelah cinta diungkapkan, mereka langsung menjalin hubungan dan disakralkan dalam ikatan pernikahan satu tahun kemudian.

Meski sama-sama sibuk dengan karier, rumah tangga Anya-Ale berjalan dengan sangat sempurna. Kewajiban Ale untuk berada di Meksiko, jarak yang memisahkan tidak menggoyhakan rasa cinta mereka. Anya selalu berusaha untuk menjadi istri yang baik saat Ale pulang satu bulan sekali, membuatkan sarapan dan melakukan tugas sebagai istri, Ale pun demikian. Ketika di rumah, ia menjadi suami yang amat penyayang dan penuh perhatian. Mengantar Anya ke kantor adalah rutinitas harian yang sudah seperti kewajiban baginya, sesekali ia juga membawa Anya untuk berlibur. Pasangan romantis dan paling favorit, begitu sahabat-sahabat Anya memberi gelar pada mereka.

Namun, yang namanya berumah tangga pasti ada lika-liku dan ujian yang harus dihadapi, untuk pernikahan Anya dan Ale, ujian itu datang ketika usia pernikahan mereka menginjak angka lima tahun.

Seperti halnya pasangan lain, kehadiran momongan atau anak adalah salah satu yang dinantikan setelah akad nikah dan resepsi digelar. Lima tahun setelah menikah, Anya dan Ale pun akhirnya mendapat kesempatan kepercayaan dari Tuhan untuk dititipkan amanah. Anya hamil dan seluruh keluarga turut berbahagia untuk kabar menggembirakan itu. Ale apalagi. Tapi, bekerja di luar negeri membuat Ale tidak bisa selalu menemani Anya selama proses kehamilannya. Setiap lima minggu Ale harus kembali ke Meksiko untuk bekerja, ia baru dapat benar-benar mendampingi Anya lima minggu kemudian, dan lima minggu berikutnya, ia juga harus rela meninggalkan Anya dan buah cinta mereka.

Anya tidak keberatan. Ia istri yang sangat pengertian. Ia mencintai Ale sebagaimana adanya laki-laki itu dan tidak mengeluh dengan kesibukan Ale yang sangat menyita waktu. Setiap hari, meski berjauhan mereka selalu saling berkabar, Anya juga selalu melaporkan perkembangan si bayi, juga tetap bekerja seperti biasanya meski dengan porsi kerja yang sudah dikurangi. Malang, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Menjelang masa persalinan, Ale dan Anya kehilangan amanah Tuhan yang bahkan belum sempat menatap indahnya dunia. Bayi mereka meninggal.

Kehilangan ini memukul dan menghancurkan, terutama Anya. Sebagai Ibu yang mengandung, kesedihan Anya begitu mendalam. Keinginan dan angannya untuk menyusui, membesarkan, meninabobokan, dan menyayangi anaknya pupus sudah. Ale pun begitu, namun ia berusaha tegar demi Anya. Sayangnya, sebagai orang tua yang baru kehilangan anaknya, Ale juga menyimpan perasaan sedih dan kehilangan di lubuk hatinya sehingga ia secara tidak sengaja mengucapkan kalimat yang secepat ia meluncur, secepar itu pula merobek dan menghancurkan kepercayaan Anya terhadapnya.

Mungkin kalau dulu kamu nggak terlalu sibuk, Aidan masih hidup, Nya.

Perasaan gagal menjadi Ibu karena kehilangan putranya saat masih dalam kandungan serta kalimat menyakitkan yang diucapkan Ale membuat Anya kecewa. Secara tidak langsung, Ale telah menuduhnya sebagai pembunuh! pembunuh bayi mereka! Kejahatan yang tidak akan mungkin tega dilakukan oleh Ibu mana pun.

Kalimat pendek yang tidak disengaja itu pada akhirnya membuat Anya ragu akan Ale dan perasaannya. Ia cinta, tapi sakit hatinya seolah menutupi perasaannya untuk Ale. Segala cara Ale lakukan agar Anya yang ia cintai dan mencintainya kembali dan memaafkan kesalahan yang sama sekali tidak ia sengaja, namun Anya selalu menghindar. Dimulai dari permintaan pisah kamar hingga menganggap Ale patung bahkan udara yang tidak terlihat saat laki-laki itu pulang ke Indonesia.

Anya ingin lupa. Lupa tentang Ale yang menyakitinya namun semua kenangan antara mereka berdua selalu saja datang bergantian memenuhi kepala dan ingatannya.

****

Hal pertama yang saya sukai dari novel ini adalah Covernya. Sangat cocok dan sesuai dengan judul novel. Kalau hanya dilihat dari cover, novel ini sekilas seperti novel petualangan, atau novel dengan setting seperti yang terdapat pada film-film action - pembajakan pesawat, atau yang paling mengerikan adalah kecelakaan pesawat. Tapi, sinopsisnya dengan segera mematahkan opini tersebut. Paragraf kedua sudah menggambarkan bahwa Critical Eleven akan bercerita tentang kisah romantis dari dua orang yang saling mecintai, meskipun tidak secara gamblang. Saya tidak menyangka bahwa Critical Eleven adalah novel yang romance abis alias sepenuhnya tentang kisah cinta.

Meski sudah menebak bahwa akan ada cinta-cintaannya dari sinopsis, sama sekali tidak terpikirkan bahwa unsur cintanya ada pada keseluruhan cerita. Jujur saja, di halaman awal saya sedikit menebak-nebak akan kemana dan jadi seperti apa cerita pada novel ini, dan ternyata Critical Eleven sukses membuat saya baper setengah mati. Pertemuan Ale dan Anya adalah pertemuan yang sangat romantis, tipikal yang sangat diidamkan oleh penggila romance untuk dapat dialami di dunia nyata. Dan, saya juga merasa surprise setelah mengetahui bahwa kisah cinta dalam buku ini adalah tentang sepasang kekasih yang telah berjanji sehidup semati lewat ikatan suci pernikahan.

Poin kedua yang saya sukai dari Critical Eleven adalah penggunaan sudut pandang pencerita yang menggunakan kata ganti orang pertama tunggal namun dari sudut pandang Ale dan Anya dengan gaya bercerita yang berbeda namun khas dan konsisten. Memang, penggunaan kata ganti orang pertama tunggal dalam sebuah novel atau buku lainnya adalah yang paling bisa membuat pembaca terenyuh dan masuk ke dalam cerita hampir secara total. Aku, saya, atau gue menurut saya adalah gaya bercerita yang akan membuat pembaca seolah berperan sebagai tokoh utama sehingga perasaan akan sangat mudah menyatu ke dalam buku. Dalam buku ini, Ale dan Anya sebagai tokoh utama sama-sama menceritakan kisah cinta dan rumah tangga mereka dalam sudut pandang yang berbeda, namun sukses membuat saya merasa bahwa itu adalah saya yang berganti peran.

Plotnya menarik. Alur maju mundur serta penggunaan sudut pandang dalam bercerita menurut saya adalah salah satu hal yang sulit. Membutuhkan penyesuaian latar waktu yang tepat dan kekonsistenan gaya bercerita oleh masing-masing tokoh yang ada. Perjalanan kisah cinta Ale dan Anya juga adalah kisah orang dewasa yang tidak menye-menye dan menitikberatkan pada bagaimana kepercayaan dalam suatu hubungan rumah tangga dibangun dan dijaga, saya sangat menyukainya.

Selain hal tersebut, ada banyak sekali pesan serta pengetahuan tambahan yang membuat saya penasaran dalam buku ini.

Contohnya dalam memaknai pertemuan dan perpisahan, memaknai tujuan dan juga waktu senggang. Kebanyakan dari kita, berdasarkan dari yang saya lihat, apabila akan berangkat ke suatu tempat, maka fokus utama kita adalah tujuan yang ingin kita capai, destinasi yang ingin kita datangi. Tidak banyak yang akan terpikirkan tentang makna bandara, terminal, stasiun atau bahkan pangkalan ojek, tempat kita melambaikan tangan terakhir kali pada orang yang melepas kepergian kita tanpa tahu apakah kita dapat bertemu mereka kembali atau tidak. Di novel ini, kita diajak untuk sejenak merenungkan betapa sungguh tempat-tempat tersebut terkadang memiliki makna yang tidak pernah kita ketahui keberadaannya.

Selanjutnya, pengetahuan saya tentang film romantis akhirnya bertambah dari membaca buku ini meski hanya judulnya saja. Kesukaan saya terhadap novel romantis tidak berbanding lurus dengan kesukaan saya terhadap film romantis. Di buku ini, judul-judul filmnya sekaligus beberapa penjelasan singkat terkait pertemuan tokoh utama telah membuat saya penasaran dan ingin mencoba menonton semua judul film yang disebutkan.

Berikut, ada banyak kutipan yang menarik perhatian saya dan sagat saya sukai dalam buku ini, di antaranya:

1. Airport is the least aimless place in the world. Everything about the airport is destination - hlmn. 6

2. Travel is learning to communicate with just a smile. It's where broken English is welcomed with a smile instead of being greeted by a grammar Nazi. It's the simple chance of reinventing ourselves at new places where we are nobody but stranger. - hlmn. 9 

3. Expectation is a cruel bastard, isn't it? It takes away the joy of the present by making us wondering about what will happen next - hlmn. 17

4. Memory is a great servant, but a really bad master -  hlmn. 20

5. We react to every single thing in our life because of our memory. Every single thing. Dari cara membuka botol, cara menjawab pertanyaan saat ujian, cara menggoreng telur mata sapi, cara berhadapan dengan klien. Dan cara bercinta. Termasuk cara berurusan dengan sakit hati - hlmn. 21

6. When memory plays its role as a master, it limits our choices. It closes doors for us. Merenggut free will, kebebasan kita untuk memilih dan melakukan sesuatu - hlmn. 23

Yang membuat saya suka adalah almost of them are true. Bahkan bisa dibilang semuanya benar dan beberapa di antaranya cukup menggelitik atau mencubit hati saya. Tapi dari semua kutipan menarik yang ada, yang paling favorit adalah:

Bookstores are the least discrimintaive place in the world.

I rate 5/5 for this book :))

Kamis, 18 Agustus 2016

,
Hal apa yang akan orang tanyakan pertama kali ketika kita memasuki bangku sekolah? Jawabannya adalah IMPIAN.

“Kamu mau jadi apa?”

“Kamu ingin jadi seperti siapa?”

Bagi anak-anak itu adalah pertanyaan sederhana dan mudah untuk dijawab. Anak kecil mana saja pasti akan menjawab berdasarkan pada sesuatu yang mereka sukai, atau sesuatu yang mereka anggap hebat.

“Aku mau jadi Power Ranger untuk membela kebenaran!”

“Aku mau jadi cantik seperti mama!”

“Aku mau jadi pemain bola.”

“Aku mau jadi pilot.”

Begitu pun saya. Waktu kecil, ketika saya ditanya perihal impian pertama kali jawaban saya adalah “Aku mau jadi guru.” Saya lupa waktu itu siapa yang bertanya, tapi ketika pertanyaan tersebut disusul oleh alasan mengapa saya memilih untuk menjadi guru, jawaban saya adalah “supaya bisa menghukum anak yang nakal.” Sederhana sekali, bukan? Meski itu adalah jawaban spontan anak kecil yang bahkan mungkin belum mengerti apa itu impian yang sebenarnya, impian masa kecil tersebut telah membuat saya berusaha belajar dengan giat untuk dapat mewujudkanya.

Seiring dengan bertambahnya usia dan meluasnya pergaulan serta pengetahuan yang didapatkan, impian masa kecil tersebut ternyata tidak bertahan. Ia berganti oleh sesuatu yang datang dari rasa kagum.

Saat saya SD, saya berkenalan untuk pertama kali dengan sepupu jauh Ayah saya yang bekerja sebagai seorang Pramugari. Kecantikan dan kecerdasannya membuat saya kagum dan detik itu juga saya memutuskan untuk mengubah impian saya dari seorang guru menjadi Pramugari.Saat itu, yang saya tahu, dasar utama dalam menjadi Pramugari adalah kecerdasan bahasa asing, terutama bahasa inggris. Di samping ketertarikan yang besar dengan bahasa Inggris, impian untuk menjadi Pramugari juga memacu saya untuk mempelajari bahasa Inggris dengan lebih giat. Sayang, impian itu kandas saat memasuki bangku SMP dikarenakan saya sudah dapat menduga bahwa proporsi tubuh saya tidak akan memenuhi syarat untuk menjadi Pramugari.

Menginjak kelas VIII saya kembali menemukan impian. Menjadi pengacara! Saat itu, saya sangat menyukai pelajaran PPKN sekaligus gurunya, beliau bernama Ibu Djamila, dan materi yang sangat saya sukai adalah tentang proses persidangan. Sejak saat itu, saya sangat tertarik untuk menjadi Pengacara. Hadirnya sinetron Bunda yang dibintangi Meriam Bellina juga membuat semangat saya semakin menanjak. Namun, impian itu juga berakhir dilupakan ketika saya menemukan hobi baru; mendengarkan radio.

VJ radio sepintas didengar adalah profesi biasa saja. Lantas, apa yang membuat saya menempatkannya sebagai pengganti impian sebagai seorang Pengacara? Jawabannya adalah suara. Meski tidak dilihat, bertatap secara langsung, VJ radio adalah pembicara yang didengarkan oleh masyarakat umum tidak peduli penting atau tidak penting yang dikatakannya. Jika itu penting, maka orang-orang akan mendengarkannya dengan serius. Jika tidak maka mereka akan meganggapnya sebagai hiburan, jika itu lucu maka orang-orang akan tertawa, jika itu membosankan mereka akan mengganti saluran radio, tapi tetap saja pasti akan ada yang mendengarkan karena selera tidaklah sama dan setiap orang selalu memiliki cara berbeda dalam menerima dan memproses informasi. Bagi saya itu sangat keren! Menjadi selebriti misterius yang hanya dikenal lewat suara dan nama samaran. Saya bisa tetap berjalan-jalan ke mana saja dengan bebas tanpa takut dikerubuti pendengar yang ingin berkenalan atau pun berteman. Dan sama seperti sebelumnya, cita-cita itu pun menemukan penggantinya.

Menulis adalah hal yang baru saya kenal ketika menginjak bangku X SMK. Tentu saja menulis Diary dan curahan hati sudah saya lakukan sejak SMP, akan tetapi menuliskan cerita dengan konflik sekaligus penyelesaian yang masuk akal adalah sesuatu yang baru. Saat itu, saya ingat, bahwa saya pertama kali menemukan keinginan untuk menulis adalah setelah membaca karya novel teman saya yang duduk di bangku X MA (Madrasah Aliyah). Tulisannya benar-benar menginspirasi saya yang doyan menyusun cerita di dalam kepala sebagai pengantar tidur karena dongeng sudah bukan lagi hal yang dapat diberikan kedua orang tua.

Dari situ saya berpikir bahwa akan lebih baik jika cerita-cerita yang berputar di dalam kepala itu saya tuliskan agar tidak mudah dilupakan dan dapat kembali diulang jika saya menginginkan. Sejak saat itu, saya jadi sering menuliskan apa pun. Tak terhitung berapa banyak cerita yang tak selesai atau bahkan tak diselesaikan sebelum menemuka konflik. Akan tetapi, ternyata hal itulah yang membuat saya menemukan dunia saya.

Menulis membantu saya menemukan kebahagiaan nyata yang didapat dari sesuatu yang sederhana. Saya menemukan impian saya yang sebenarnya! Saya ingin menulis, ingin dibaca dan ingin agar tulisan saya suatu saat nanti bisa dibaca dan menginspirasi banyak orang. Dan ini adalah impian yang tidak akan pernah berubah lagi. Meski mungkin nanti saya menemukan hal menyenangkan lain, menulis akan tetap memiliki tempat tersendiri di dalam hati dan tidak akan pernah saya tanggalkan selama-lamanya.

Menulis membuat saya menemukan dunia baru yang tidak pernah saya datangi sebelumnya. Membuat saya berhasil menemukan diri di saat muncul keraguan akan kekonsistenan diri dalam mengusahakan dan mempertahankan sesuatu. Sejak impian untuk menjadi VJ itu berakhir, pertanyaan akan impian tidak lagi datang dari orang tua atau pun keluarga melainkan dari diri sendiri.

What am I wanna be?

Sebenarnya ingin jadi apa aku. Kenapa impian terus saja berubah dan tidak pernah menemukan kesejatiannya?

Kini, akhirnya saya menemukan hal yang benar-benar ingin saya lakukan. Saya ingin menulis! Entah tulisa itu akan dapat dibukuka suatu saat nanti atau tidak, saya tetap ingin melakukannya.


,

Cara untuk meloloskan diri dari mimpi buruk adalah bangun dari tidurmu. Tapi selama kau menolak untuk bangun mimpi buruk akan terus berlanjut. Mimpi buruk tersebut akan berubah jadi kenyataan lain dan kenyataan itu takkan berhenti



Judul: Young Pal
Genre: Medical, Action
Jumlah Episode: 18
Stasiun TV: KBS
Periode Tayang: 5 Agustus 2015 s/d 24 September 2015
Jadwal Tayang: Rabu & Kamis, 21.55 KST

SINOPSIS

Kim Tae Hyun adalah seorang dokter bedah yang sangat berbakat. Namun ia membutuhkan banyak uang untuk membayar tagihan medis adiknya yang bermasalah dengan ginjalnya. Ia kemudian memutuskan untuk menggunakan inisial Young-Pal dan menawarkan keterampilan medis untuk mereka yang membutuhkan pengobatan dengan cara diam-diam bahkan meskipun harus berurusan dengan gangster dan orang kaya yang korup. 

Dari pekerjaannya sekarang ini membuatnya bertemu dengan Han Yeo Jin seorang pewaris konglomerat yang telah lama koma di rumah sakit.

CAST

Joo Won as Kim Tae Hyun a.k.a Young Pal

Kim Tae Hee as Han Yeo Jin
Jo Hyun Jae as Han Doo Joon
Chae Jung Ahn as Lee Chae Young
****

Hutang yang melilit Kim Tae Hyun untuk biaya pendidikannya sebagai dokter juga pengobatan Kim So Hyun, adik kandungnya membuat Tae Hyun melakukan segala cara agar dapat membayar rentenir dengan segera dan mengusahakan pengobatan yang lebih baik untuk So Hyun, termasuk dengan menjadi dokter panggilan, melayani pengobatan rumah sehingga membuatnya harus berurusan dengan gangster dan menjadi incaran polisi. Sebuah kelalaian akibat sedang mengobati pasien (panggilan rumah) yang merupakan ketua gangster yang paling dicari menjadi penyebab hampir terbongkarnya identitas Tae Hyun sebagai Young Pal. Young pal tidak dapat mengakui semuanya, izin medisnya bisa saja dicabut dan pegobatan So Hyun tidak akan ada yang membiayai. Kabag Lee, atasan yang paling tidak menyukai Tae Hyun memanfaatkan keadaan ini untuk menjerat Tae Hyun agar ikut bergabung ke dalam tim dokter yang menagani pasien-pasien (lebih disebut sebagai klien) di lantai 12 sebagai bawahan dan pesuruhnya.

Han Yeo Jin (lebih dikenal sebagai Yong Ae atau putri konglomerat) sudah lama terbaring koma di lantai 12. Kisah masa lalunya yang menyedihkan membuat ia melemparkan diri dari ketinggian dan menderita koma selama 3 tahun. Sebagai pewaris tunggal Hanshin Group, area perawatan untuk Yeo Jin sangat dibatasi aksesnya. Hanya orang-orang tertentu yang dapat memasuki Area Terlarang, salah satunya adalah Kabag Lee, selaku dokter penanggung jawab.

Kesuksesan salah satu operasi yang dilakukan Tae Hyun bagi pasien VVIP dalam perjalanannya berhasil membuat ia memasuki Area Terlarang di mana Young Ae berada. Secepat ia memasuki ruangan canggih itu, secepat itu pula ia mengetahui bahwa Han Yeo Jin bukan koma, melainkan sengaja dibuat tertidur oleh kakaknya sendiri!

Selama tiga tahun, Han Yeo Jin terbaring tak berdaya di tempat tidurnya. Meski demikian, ia mengetahui segala aktivitas Han Do Joon, termasuk kejahatannya yang tak membiarkan ia bangun demi tahta tertinggi Hanshin Group. Dalam tidur panjangnya, ia berdoa semoga kematian segera menjemputnya agar dapat terbebas dari mimpi buruk yang tak berkesudahan, hingga Kim Tae Hyun datang dan memberi pertolongan.

Kondisi kesehatan Kim So Hyun yang semakin memburuk membuat ia tak bisa menunggu lebih lama lagi. Secepat mungkin ia harus segera mendapatkan perawatan dan operasi di Amerika, namun sayang kondisi ekonomi Tae Hyun tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu. Yeo Jin, dalam tidurnya tak sengaja mendengar percakapan Tae Hyun, ketika kesadarannya datang meski sesaat, ia memanfaatkan keadaan Tae Hyun dengan meminta laki-laki itu membangunkannya.

Demi kesembuhan sang adik, Tae Hyun berusaha keras memutar otak, mencari cara untuk menyelamatkan Yeo Jin. Selain tidak berniat dibangunkan, Han Do Joon ternyata sudah merencanakan pembunuhan Yeo Jin agar segera dapat bisa mendapatkan seluruh saham Yeo Jin. Kecelakaan medis yang tidak sengaja sudah direncanakan berikut kematian Han Yeo Jin! Namun, tidak semua pihak mendukung rencana tersebut, Beberapa Direktur Anak Perusahaan dan kelaurga sedang berusaha menyelamatkan Yeo Jin, salah satunya adalah Lee Chae Yeon dan Ayahnya yang notabenenya adalah istri sah dari Han Do Joon.

Berkat bantuan beberapa pihak, tindakan medis yang dilakukan dengan sengaja melukai Han Yeo Jin sehingga ia membutuhkan operasi segera pun dilakukan! Sebuah agenda pembunuhan yang dilakukan oleh majikan serta peliharaan yang takut tidak lagi diberi makan apabila tidak menuruti perintah.

****

Youn Pal adalah Drama Medis kedua yang dibintangi Jo Woon yang saya tonton setelah Good Doctor dan seperti pada drama lain peran Jo Woon adalah sebagai sosok pria dewasa yang lucu, menggemaskan, dewasa dan baik hati pada semua orang. Dalam drama ini, kebaikan tersebut diterima Han Yeo Jin dengan pengorbanan yang mempertaruhkan nyawa. Kalau dibaca dari sinopsisnya, sudah ketahuan bahwa drama ini adalah drama action. Namun, pertarungan yang terjadi bukan hanya pertarungan fisik melainkan otak, strategi bisnis yang melibatkan banyak sekali kecurangan, dan pertarungan pikiran yang menguras tenaga dan menganggu kondisi mental.

Sejak episode pertama, saya sudah menemukan keseruan dari cerita ini. Mengobati preman-preman dengan imbalan uang demi utang adalah sesuatu yang sangat berisiko bagi seorang dokter. Pencabutan izin medis adalah taruhan yang Tae Hyun pertaruhkan. Namun, hal itu ia lakukan dengan tulus demi adik yang sangat ia cinta. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa keluarga adalah harta berharga yang harus senantiasa kita jaga dan kita lindungi bagaimana pun keadaannya.

Di episode kedua, konflik utama langsung menampakkan wujudnya. Meski tidak dijabarkan secara gamblang, kita sudah bisa dapat menangkap sinyal-sinyal rasa sayang yang ditutupi benci oleh Han Do Joon terhadap Han Yeo Jin. Perebutan kekuasaan yang ia lakukan dengan megorbankan adiknya sendiri adalah suatu contoh keburukan yang dibawa harta dan kekuasaan yang harus kita hindari.

Dalam perjalanannya, perkembangan karakter juga pela-pelan terlihat. Dari Tae Hyun yang biasanya ceroboh dalam berbuat sesuatu (tidak dalam tindakan medis yang ia berikan), menjadi Tae Hyun yang sangat berhati-hati dan selalu penuh dengan strategi. Begitu pula dengan karakter Han Yeo Jin, terkurung di ruangan gelap selama kurang lebih tiga tahun telah mengubahnya menjadi Yeo Jin yang tidak lagi lemah terhadap siapa pun namun kuat dan berani untuk melawan orang-orang yang berniat jahat terhadapnya. Meskipun mendekati akhir episode karakter Yeo Jin pelan-pelan berubah menjadi kejam dan menakutkan, namun pelajaran yang dapat kita petik adalah bahwa perlakuan buruk kita terhadap orang lain pasti akan mendapat balasan yang setimpal, juga dendam adalah penyakit hati yang tidak boleh dipelihara karena akan semakin mendatangkan sengsara.

Selain action dan medis, seperti biasa, unsur romantis juga diberikan dalam drama ini. Penyelamatan yang diberikan Tae Hyun secara perlahan telah menumbuhkan benih-benih cinta di antara keduanya. Meski sadar Yeo Jin belum sepenuhnya melupakan mantan kekasihnya, Tae Hyun tetap berusaha. Namun, usaha juga ternyata akan menemui titik lelahnya. Salah satu kalimat Tae Hyun yang sangat saya sukai adalah

Aku tidak ingin cemburu pada orang mati.

Keberadaan mantan kekasih yang masih hidup di hati Yeo Jin ternyata tidak hanya melukai gadis itu tapi juga perasaan Tae Hyun yang mulai bertumbuh. Dan seperti drama-drama korea lain, kisah cinta kedua tokoh utama sedikit banyak membuat saya iri dan baper setengah mati T.T

Perjuangan mereka dalam melawan kejahatan orang-orang yang haus akan kekuasaan tidakah mudah. Beberapa orang yang tidak bersalah bahkan menjadi korban. Tapi, endingnya sedikit mengecewakan, Untuk kesulitan yang sedemikian rupa, menurut saya akan sangat bagus jika ada 'happy yang ceria' di akhir cerita. Young pal tidak memberikan hal itu tapi ceritanya tetap bagus dan seru untuk dinikmati.

Dalam drama ini, peperangan bisnis yang terjadi serta konflik keluarga yang ada mengajarkan kepada kita bahwa bisnis adalah aset masa depan yang harus senantiasa kita usahakan kehidupan dan keberlangsungannya, namun ia tetap tidak dapat menggantikan posisi keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.

Minggu, 14 Agustus 2016

,
Judul Buku: Ogomadara Kanojo
Penulis: Zephyr
Penyunting: Avifah Ve
Penyelaras Akhir: RN
Tata Sampul: Amalina
Tata Isi: Violetta
Pracetak: Endang
Tahun Terbit: 2016
Penerbit: PING
Tebal Buku: 200 hlmn; 13 x 19 cm
ISBN: 978-602-391-164-6

"Jika kau berhasil menemukan hoshizuna, keberuntungan akan segera datang kepadamu."

"Jadi, keberuntungan apa yang akan kau dapat setelah ini?"

Gadis itu berdiri kaku, merasa begitu bodoh karena merasa kesulitan menjawab pertanyaan sederhana itu. Tenggorokannya tercekat, jemarinya terkepal erat saat menyadari betapa selama ini hanya sedikit sesuatu yang bisa membuatnya tersenyum. Matanya mengerjap, kenangannya seketika terbang bersama kepakan sayap ogomadara yang baru saja hinggap di bahunya.

"Kau suka ogomadara?"

Jantung sang gadis berdenyut begitu dalam saat pertanyaan itu tiba-tiba meluncur dari bibir pria di sampingnya --- pertanyaan yang bukan kali pertama ia dengar. Rekaman memori dalam benaknya seakan diputar kembali hingga membuatnya sedikit gemetar, karena yang ia lihat saat ini bukanlah ayahnya...

****

Suatu peristiwa menyedihkan yang menimpa keluarga Nakajima membuat tiga kakak beradik Nakajima Hayato, Nakajima Chouko, dan Nakajima Masaru memutuskan untuk meninggalkan Pulau Taketomi yang terletak di Perfektur Okinawa dan pindah ke kota Chiba. Kehilangan kedua orang tua yang amat dicintai meninggalkan bekas luka yang begitu dalam di hati, terutama Hayato sebagai kakak tertua dan Chouko, satu-satunya putri keluarga Nakajima.

Kepindahan ketiganya ternyata juga bukan jalan mulus yang akhirnya membuat mereka melupakan rasa rindu terhadap Ayah dan Ibu, tapi justru sebaliknya hidup di kota dengan tabungan yang pas-pasan membuat Hayato harus berusaha keras mengandalkan Ijazah SMAnya untuk mendapatkan pekerjaan, membayar biaya hidup dan bertanggung jawab atas pendidikan Chouko dan Masaru.

Di hari ke-320, Chouko memulai masa SMAnya di Keiai Gakuen dengan kesan pertama yang cukup mengejutkan. Gadis itu, tidak seperti kebanyakan gadis-gadis Jepang lainnya yang doyan berdandan, memulai hari pertamanya dengan penampilan yang biasa-biasa saja. Terang saja Chouko bukan berasal dari keluarga kaya atau keluarga berkecukupan yang bisa dengan semaunya menggunakan uang demi aksesoris lucu dan kecantikan. Hal tersebut mengundang cemooh dari beberapa siswa di Keiai Gakuen, apalagi saat perkenalan pertama Chouko mengaku berasal dari Taketomi.

Gadis Desa! Itulah image yang melekat pada diri Chouko di Keiai Gakuen. Akan tetapi, berbeda dengan orang lain, salah satu murid laki-laki di kelas Choku justru menaruh minat sejak pertama kali mendengar Taketomi. Terkenal dengan pemandangan yang begitu indah, bunga tropis, hoshizuna dan Ogomadara yang mempesona membuat laki-laki itu tertarik untuk mengenal Chouko lebih jauh.

Yoshida Shiki!
Pemuda dengan wajah biasa, tidak tampak istimewa dengan tingkat kepopuleran di bawah rata-rata -- bahkan lebih. 'Si Tak Terlihat' yang tak dikenal dan dipedulikan oleh siapa pun termasuk murid-murid SMA Keiai Gakuen. Tidak disadari bahwa ia merupakan pewaris tunggal perusahaan keluarga Yoshida yang bergerak di bidang tekstil.

Meskipun demikian, menjadi pewaris tunggal bukanlah impian Shiki. Impiannya tersimpan dalam lensa kamera kesayangannya dan tak pernah tersetuh siapa saja. Tidak ada yang tahu, bahkan kelurga Shiki sendiri bahwa bayangan meneruskan perusahaan keluarga Yoshida adalah suatu kepasrahan tanpa perlawanan yang diakibatka oleh perasaan tidak dapat berbuat apa-apa.

Shiki tak bisa memaksakan kehendaknya sendiri, karena ia adalah satu-satunya putra dari pimpinan perusahaan Yoshida saat ini. Yang bisa dilakukan hanyalah mengesampingkan kesenangannya, dan hidup sesuai dengan apa yang ayahnya inginkan.

Ketertarikan Shiki terhadap Chouko ternyata bukan keteratrikan sesaat, Ia sungguh-sungguh ingin mengenal gadis itu bahkan mengikuti Chouko ke mana pun ia pergi, mulai dari modus menawarkan pilihan klub terbaik mana yang dapat diikuti hingga mencari topik-topik pembicaraan secara tiba-tiba. Hal ini, tentu saja membuat Chouko, gadis desa yang terkenal dingin dan kasar, kesal setengah mati.

Kenapa mengikutiku terus? Kau ini tak punya teman, ya?

Iya. Karena itu, aku ingin berteman denganmu. Chouko juga kesepian, kan?

Kekesalan Chouko terhadap Shiki tidak berlangsung lama. Kebutuhan akan tambahan penghasilan mendesak Chouko untuk segera mencari kerja sambilan. Gagasan yang ditentang Hayato habis-habisan, akan tetapi Chouko bersikeras. Shiki yang mengetahui hal itu mencoba menawarkan bantuan dengan memperkerjakan Choku di Candy Kissa, kedai teh milik Otani Kazuhiko. Chouko tak dapat menolak, apalagi hanya Candy Kissa satu-satunya tempat yang mengizinkan pekerja sambilan dengan membawa serta anak kecil. Hidup bertiga dengan Hayato yang harus bekerja hingga malam membuat Chouko bertanggung jawab untuk menjaga Masaru sepulang bocah itu dari TK.

Bekerja sebagai pelayan di Candy Kissa secara perlahan mencairkan kebekuan di hati Chouko dan mulai menerima kehadiran Shiki di sekitarnya meski belum sepenuhnya. Kedekatan Shiki dengan Masaru dan Hayato yang terjadi begitu saja sesaat setelah mereka saling berkenalan juga membuat Chouko tak bisa menjauhi Shiki lagi dan berkat Shiki pula kini Chouko bisa sedikit meringankan beban keuangan keluarga.

Namun, tanpa diduga, Hayato kehilangan pekerjaannya. Rasa frustrasi menyerang, ego kakak tertua dan laki-laki Hayato pun terusik. Sangat tidak etis seorang kakak laki-laki yang dihidupi oleh adik perempuannya --- yang notabenenya masih berstatus pelajar. Perasaan gagal menjadi seorang kakak yang diamanahi tanggung jawab melingkupi hati dan pikirannya, membuat Hayato merasa malu dan marah pada diri sendiri, hingga melupakan bahwa bagaimana pun keadaannya ia tetaplah kakak terbaik yang Chouko miliki dan tak dapat digantikan oleh siapa pun. Tanpa berpikir panjang, Hayato menghilang!

Meninggalkan Chouko dan Masaru yang tanpa diketahuinya juga sedang menanggung beban rasa takut karena kejadian menyeramkan yang dialami keduanya.

****

Struggle!

Inilah satu kata yang cocok untuk menggambarkan keseluruhan dari isi Ogomadara Kanojo. Perjalanan hidup keluarga Nakajima adalah kisa pilu yang mungkin sudah banyak kita temui namun hanya dapat kita baca kulit luarnya saja. Ogomadara Kanojo memberikan sejumput fakta hidup menyakitkan itu. Kehilangan kedua orang tua secara mendadak karena musibah tak terduga di usia yang masih sangat muda adalah hal yang teramat menyakitkan bagi seorang anak. Itulah yang dialami Chouko, Hayato dan Masaru. 

Sesaat setelah saya melihat sampul buku ini, hal pertama yang menjadi pertanyaan adalah "Apa arti Ogomadara Kanojo?" Di bagian depan sampul di bawah judul buku kita akan menemukan tulisan 

"Karena menjadi kupu-kupu yang indah tidaklah mudah."
 Awalnya, saya tidak mengira bahwa Ogomadara berarti kupu-kupu. Sebagaimana pada novel-novel lain, penulis biasa menyisipkan sesuatu pada sampul buku sebagai bagian menarik namun tidak menjelaskan dengan gamblang arti yang sebenarnya. Dalam buku ini, kupu-kupu adalah perumpamaan yang cukup jelas untuk sesuatu yang berkaitan dengan perjuangan hidup atau perjuangan dalam meraih impian dan hal-hal yang diinginkan.

Sekilas, arti ini tampak biasa saja. Lagipula, sudah banyak kita menemukan kutipan-kutipan menarik tentang kupu-kupu dengan makna yang sama; mengacu pada hidup dan kehidupan. Akan tetapi, dalam buku ini kupu-kupu hadir dengan cara yang berbeda.

Tidak hanya sebagai simbol bagaimana keluarga Nakajima berusaha keluar dari kesulitan yang dialami kelaurga, Ogomadara juga disajikan sebagai pemicu konflik dan sesuatu yang membentuk karakter dari tokoh utama, Nakajima Chouko.

Kebenciannya pada Ogomadara yang beracun membuatnya harus selalu menelan pil pahit ketika mendengar kupu-kupu itu disebut, membangkitkan kenangan menyakitkan akan kehilangan sang Ayah, yang sangat menyukai Ogomadara. Dan saya sangat kagum kepada penulis karena berhasil membentuk cerita remaja yang ringan untuk dibaca namun benar-benar bisa menarik perasaan dan hati pembaca ke dalamnya.

Yang kedua adalah Pulau Taketomi. Sebagaimana yang kita tahu, perfektur Okinawa merupakan salah satu tujuan wisata Jepang yang paling banyak diminati. Baik dari turis maupun penduduk Jepang sendiri. Oleh kernanya, mari kita lihat seperti apa keindahan Pulau Taketomi.

Di dalam buku akan dijelaskan tetang pagar yang terbuat dari susunan batu-batu

Kereta yang menagnkut turis-turis yang berkunjung. Di dalam buku juga dijelaskan.



Hoshizuna atau pasir bintang yang dipercaya membawa keberuntungan


Keren-keren, ya? Jadi pengen kesana suatu hari nanti sambil gandeng suami :D

Sebagai informasi, novel Ogomadara Kanojo ini adalah novel Jepang terbitan Indonesia yang juga ditulis oleh orang Indonesia, dan merupakan novel Jepang pertama yang saya baca. Selama ini, saya hanya mengkonsumsi produk anime, manga, Live Action, film atau LN dari Jepang, sedangkan novel Jepang, Ogomadara Kanojo was the first one.

Meskipun begitu, saya cukup memperhatikan bagaimana cara Jepang menyajikan kisah remaja baik dalam sebuah buku maupun film dan Ogomadara Kanojo benar-benar seperti novel yang ditulis oleh orang Jepang asli yang mengenal dengan baik seluk-beluk pergaulan remaja Jepang. Saya sangat mengapresiasi penulisnya untuk hal ini.

Sifat malu-malu dan tidak blak-blakan dalam menunjukkan perasaan kepada lawan jenis adalah khas remaja Jepang yang sangat kental dalam ingatan saya apabila membaca manga atau pun menonton anime. Meski merupakan novel keluarga, Ogomadara Kanojo juga menyisipkan sedikit kisah romantis Chouko dan Shiki yang membuat saya baper setengah hidup. Momen-momen ketika benih-benih cinta mulai terpancar dari keduanya membuat saya membayangkan bahwa akan sangat bagus sekali apabila novel ini diadaptasi dalam sebuah film.

Salah satu momennya adalah saat Chouko mendapati bahwa Shiki ternyata menyimpan potret dirinya yang diambil secara candid. 

Kau bilang hanya memotret hewan dan tumbuhan?

Aku tak pernah berkata seperti itu. Aku memotret apa pun yang menurtuku indah.
Emak! Baper kuadrat saya bacanya. Gimana bisa anak kelas X SMA bilang hal seromantis itu? Terkesan gombal tapi yah saya juga perempuan dan semua perempuan senang digombalin hihi. Tapi yang paling penting daripada itu adalah kehadiran Shiki ternyata mampu mengobati luka hati dan penyesalan Chouku atas kehilangan yang dialaminya.

Banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik dari membaca novel ini. Mulai dari bagaiamana seharusnya kita bersikap saat disuruh melakukan sesuatu oleh orang tua (karena rata-rata pasti untuk kebaikan kita), bagaimana kita menyikapi penyesalan hidup atas sesuatu yang tidak dapat kita perbaiki atau kembalikan lagi, tentang perjuangan untuk melewati ujian Tuhan tidak peduli sesulit apa pun itu, tentang bagaimana menajdi kakak yang baik, menjadi adik yang pemgasih, menjadi jujur dalam impian dan diri sendiri, keberanian untuk menunjukkan diri kita kepada dunia dan tentang arti menjadi teman yang sebenarnya.

Yah teman yang bikin baper juga sih kwkwkwk

Meskipun ada sedikit kesalahan penyusunan dari segi halaman (terdapat halaman berulang) hal tersebut tidak begitu mengganggu dan kita tetap dapat menikmati ceritanya dengan baik.

Rate 4/5

Sabtu, 06 Agustus 2016

,
Sumber Gambar
Ibu Nurike marah-marah lagi. Umpatan dan makian kelauar dari mulutnya yang dipolesi lipstik merah darah. Perhiasannya yang mahal dan terlihat menyesakkan bergoyang dengan heboh di bawah daun telinganya. Sesekali tangannya yang tidak memegang kipas mengayunkan rotan ke tubuh Si Cemong, memukulnya hingga hewan berbulu halus dan bermata kuning itu berteriak kesakitan.

“Dasar tidak tahu diri! Sudah untung aku tetap memeliharamu meski suamiku sudah tiada. Jika tidak karena pesan terakhirnya yang begitu mengkhawatirkanmu, sudah kubuang kau jauh-jauh.”

Pak Yos, suami Ibu Nurike baru meninggal tiga bulan lalu. Di detik-detik embusan napas terakhirnya, yang ia sebutkan adalah nama si Cemong, peliharaan kesayangannya. Ia temukan di pinggir got terminal bus, kehujanan, kedinginan, dan kelaparan. Matanya yang sayu seolah meneriakkan permintaan tolong yang tidak dapat ia suarakan dalam bahasa manusia. 

Dibawanya kucing itu pulang dan dirawat hingga sembuh, diberi perhatian yang terkadang membuat Ibu Nurike merasa cemburu. 

“Ampun Nyonya. Bukan saya yang menghamburkan makanan di atas meja.” Si Cemong berteriak memohon tapi Ibu Nurike tidak mengerti. Sementara itu,  Katy – anak perempuan Ibu Nurike yang berbadan terlalu sehat, melenggang santai meninggalkan dapur sambil menggigit roti isinya dengan rakus dan menjilati mayonaise yang berlepotan di bibirnya.

“Mampus kau kucing jelek!”