Sumber Foto |
Judul: Mr. Sunshine
Genre: Asmara, Melodrama
Jumlah Episode: 24
Sutradara: Lee Eung Bok
Staisun TV: tVN
Rating: 💗💗💗💗💗
Pemain:
Lee Byung Hun as Choi Yoo Jin/Eugene Choi (Sumber Foto) |
Kim Tae Ri as Go Ae Shin (Sumber Foto) |
Yoo Yeon Suk as Goo Dong Mae (Sumber Foto) |
Kim Min Jung as Kudo Hina (Sumber Foto) |
Byun Yo Han as Kim Hee Sung (Sumber Foto) |
Choi Yoo Jin atau yang lebih dikenal sebagai Eugene Choi adalah seorang Kapten Korps Marinir Amerika berdarah Joeseon (Korea saat ini). Eugene 'merantau' sejak kecil mengikuti seorang misionaris yang berkunjung ke Korea dan akan kembali ke Amerika. Lebih tepatnya, ia lari dari kejaran 'musuhnya' dibantu sang misionaris dan seorang pengrajin tembikar. Eugene harus menyelamatkan dirinya setelah kedua orangtuanya terbunuh oleh kekejaman bangsawan Hansong yang merupakan majikan mereka. Eugene Choi terlahir dari keluarga budak, strata terendah dalam masyarakat Jeosoen saat itu.
Goo Ae Shin adalah putri dari salah satu bangsawan terkaya di Hansong. Sama seperti kedua orangtua Eugene, orangtuanya pun terbunuh oleh pengkhianatan yang dilakukan rekan sekaligus sahabat mereka sendiri. Ayah Ae Shin adalah salah satu dari bangsawan yang sedang memperjuangkan kemerdekaan Jeoseon dari pendudukan tentara Jepang.
Goo Dong Mae merupakan salah satu orang yang ditakuti di Hansong. Ia menjadi pemimpin Yakuza yang terkenal dengan kekejamannya. Namun, berbeda dari Eugene dan Ae Shin yang terpisah dengan orangtua mereka karena kekejaman takdir, Goo Dong Mae memilih 'memisahkan' diri dari orangtuanya yang berprofesi sebagai tukang jagal. Selain budak, menjadi seorang jagal di Jeoseon saat itu bukanlah kedudukan yang terhormat. Goo Dong Mae bertekad menjalani kehidupan yang berbeda dari kedua orangtuanya yang selalu terinjak dan terhina.
Kudo Hina, pemilik Glory Hotel adalah wanita cantik yang disukai banyak orang. Ia adalah seorang janda muda yang ditinggal mati suaminya yang berdarah Jepang. Namun, Hina bukanlah orang Jepang. Ia adalah orang Korea dengan masa lalu yang menyakitkan.
Kim Hee Sung terlahir dari keluarga bangsawan terkenal di Hansong. Sama seperti keluarga Ae Shin, keluarganya juga merupakan salah satu dari sedikitnya orang kaya di Hansong. Namun, di balik kehidupan mewah yang ia jalani, ia tidak tahu bahwa hampir semua yang ia miliki, didapatkan dari jerit tangis dan darah orang lain termasuk keluarga Eugene Choi.
****
Drama Mr. Sunshine adalah salah satu drama historikal Korea Selatan yang sukses meraih rating tertinggi sepanjang penayangannya dan ditayangkan kembali di Netflix. Mengambil setting abad ke 19, drama ini menyuguhkan cerita dramatis yang dipadukan dengan beberapa peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Korea. Drama ini bercerita tentang beberapa peristiwa yang terjadi saat kebudayaan barat mulai memasuki Jeoseon, sedikit pertentangan yang terjadi di dalamnya, juga saat masa pendudukan Jepang dan kedatangan Amerika Serikat ke negara tersebut.
Sepintas, drama ini hanya cerita kehidupan tokoh-tokoh utama di dalamnya yang berlatar dan dibumbui sejarah Korea, namun lebih dari itu, drama ini adalah drama dengan cerita yang kompleks dan sarat akan peristiwa dan episode sejarah penting bagi masyarakat Korea.
Eugene Choi hadir sebagai kapten dari Amerika yang 'pulang' ke tanah airnya setelah sekian lama, bermaksud menjalankan tugas kenegaraan, namun berakhir memilih kembali memperjuangkan apa yang menjadi hak masyarakat Jeoseon melalui cintanya yang begitu besar terhadap Go Ae Shin. Goo Dong Mae adalah pria yang tidak pernah memedulikan pengkhianatan tokoh-tokoh penting dalam masyarakat Korea namun berubah menjadi pria yang ikut membantu memperjuangkan kemerdekaan.
Kudo Hina, pebisnis yang dikenal ramah bagi tamu dari bangsa manapun, memilih menjadi agen rahasia kerajaan, serta Kim Hee Sung, anak manja yang hanya bisa menghabiskan uang di meja judi, menemukan jiwanya denga menjadi wartawan yang rela mempertaruhkan nyawa untuk mengungkapkan kebenaran sejarah.
Dari sisi percintaan, drama Mr. Sunshine berhasil buat saya susah move on. Kisah cinta segi lima yang terjadi adalah kisah yang rumit namun berjalan sabar. Menunggu meski tak ditunggu, tegar walau dalam kesulitan, saling percaya meski beda tujuan. Sementara untuk karakter, hampir semua saya suka namun yang paling membekas adalah karakter Eugene Choi dan Go Ae Shin.
Eugene Choi, meski tampil sebagai pria yang hampir tak mencintai tanah kelahirannya, namun ia sangat menyayangi kekasihnya yang cinta negaranya, hingga ia rela mengorbankan tujuannya untuk mewujudkan tujuan Go Ae Shin. Penyayang, penyabar, dan melindungi. Bijak dalam berpikir dan melakukan sesuatu, penuh pertimbangan juga memiliki kecerdasan - minus kecerdasan aksara Korea. Fakta bahwa usia Lee Byung Hun saat memainkan peran ini sudah 47 tahun tidak menghentikan saya untuk langsung mengidolakannya. Kecerdasan bahasa yang dimilikinya juga sangat mengesankan. Sedangkan Go Ae Shin, meski dilarang mengenyam pendidikan di bangku sekolah, ia adalah wanita yang pantang menyerah dan tak kenal takut. Menjadikannya tokoh wanita terkeren dalam drama ini, dan terang saja saya langsung mengidolakannya juga.
Sisi sinematografinya juga juara, kru yang terlibat sudah melakukan yang terbaik untuk menampilkan setting abad ke 19 dengan sangat baik. Walaupun endingnya bukan merupakan akhir dari keseluruhan cerita - mungkin akan butuh beratus episode hingga Jeoseon menemukan kemerdekaannya, saya cukup puas dan tidak kecewa. Untuk sisi cerita, entah saya yang melewatkannya, tapi saya penasaran dengan kisah hidup Kudo Hina dan hasil autopsi mantan suaminya yang tidak disebutkan itu, hanya dimunculkan dalam selembar kertas, terasa 'bolong' tapi sama sekali tidak mengganggu keseluruhan ceritanya.
Drama ini sangat saya rekomendasikan bagi pencinta drama Korea, bahkan yang bukan - pasti akan suka dengan ceritanya, karena tak hanya menyuguhkan kisah cinta, ia juga mengingatkan kita akan arti berjuang, memperjuangkan dan membangkitkan jiwa dan semangat nasionalisme, menghadirkan haru dan yang paling penting adalah, meski sepintas, drama ini mengajak kita untuk menulis, seperti yang dilakukan Kim Hee Sung. Bahwa bukan hanya dengan senjata kita bisa memerangi ketidakadilan, namun dengan tulisan juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar