Judul Buku: Wonder Fall
Penulis: Elektra Queen
Penerbit: TWIGORA
Editor: Alit Tisna Palupi
Designer Sampul: Dwi Anissa Anindhika
Penata Letak: Gita Mariana
Desain Stiker: Gita Mariana
Kategori: Novel
Terbit: 2016
Tebal Buku: 328 hlmn; 14 x 20 cm
ISBN: 978-602-70362-6-0
Rating: 4/5
BLURB
Terkadang patah hati adalah prolog sebuah cerita cinta
SHE SAID...
Amelie Rashad memilih untuk menggigit lidahnya kuat-kuat ketimbang mengakui kalau debaran jantungnya disebabkan oleh Zach Barata. Dia lebih suka melihat Zach sebagai atasan galak dan perfeksionis ketimbang sosok hangat yang juga begitu mudah akrab dengan putri semata wayangnya.
HE SAID...
Hanya tinggal menunggu waktu saja hingga Amelie menyusup dalam ruang pribadi, menggedor keras-keras pintu hatinya. Alih-alih menyerah, sikap menentang perempuan itu membuat Zach bertambah penasaran. Ketika mengetahui status orangtua tunggal Amelie, ketertarikan itu kemudian menyublim menjadi rasa hormat.
IS IT LOVE?
Percik-percik perasaan di antara mereka kedua nyata adanya dan tak satu pun mampu menyangkalnya. Namun, ketika Zach siap untuk membuka hatinya, dia malah mendapati perhatian perempuan itu terbelah karena rencana perjodohan dengan kembaran mendiang suaminya. Sudikah Zach bersaing dengan laki-laki yang mengingatkan Amelie pada sosok dari masa lalunya? Atau, sebaiknya dia membiarkan saja hubungan mereka seperti semula, selayaknya atasan dengan asistennya?
ULASAN
Wonder Fall adalah novel Elektra Queen yang berhasil memenangka kompetisi menulis dari TWIGORA dengan tema Sweet and Spicy Romance 2015 *iri bangeeeeet 👏👏 jadi saya mau mengucpakan selamat terlebih dahulu kepada penulisnya. Suksesss!!
Amelie Rashad adalah seorang ibu tunggal atau orang-orang Indonesia menyebutnya sebagai janda. Kecelakaan yang menimpa suaminya, Ryan membuat Amelie harus membesarkan Elsa, putri semata wayangnya. Bekerja sebagai bagian di Departemen Aministrasi dan Keuangan, Amelie dikejutkan oleh permintaan Jonas, atasannya untuk mengisi kekosongan posisi asisten untuk Zachary Barata, oran yang sangat terkenal sebagai sosok atasan perfeksionis yang menyebalkan dan bisa mengganti asistennya kapan saja jika tidak puas dengan kinerjanya. Meski hanya untuk semetara, Amelie tetap saja didera perasaan was-was. Pembicaraan yang beredar di kalangan karyawan tentang Zach sebagai atasan yang akan membuat bawahan menyerah bahkan di hari pertama bekerja membuat Amelie merasa harus menolak permintaan ini. Namun, kebaikan Jonas dan permintaan tolong laki-laki itu membuat Amelie tak kuasa menolak. Belum lama bekerja, Amelie dan Zach langsung terlibat adu mulut yang menegangkan. Kekauan Zach dalam bersikap dan emosinya yang cenderung mudah meledak membuat Amelie tidak tahan untuk tak mengkonfrontasi sikap bosnya itu. Tak diduga, perdebatan mereka justru membuahkan hasil yang bagus. Zach menyadari kesalahannya dan mengubah sikap kaku dan galaknya meski itu hanya berlaku bagi Amelie.
Berbanding terbalik dengan masalah kantor, masalah keluarga yang dialami Amelie tidak berjalan mulus. Selain dihadapkan pada atasan tipe perfeksionis, Amelie juga memiliki tipe mertua yang akan menyebalkan perempuan mana saja. Kalila sangat suka mengatur hidup Amelie dan berpikir bahwa tindakannya dapat membuat menantu beserta cucu kesayangannya bahagia. Hal yang tidak diketahui Kalila adalah Amelie selalu merasakan tekanan yang mendalam tiap kali bertatapan dengan ibunda mendiang suaminya. Puncak kegalauan yang diakibatkan Kalila adalah meminta Amelie untuk menikah dengan Otto, kembaran Ryan yang baru kembali dari Afrika.
Amelie jelas tahu bahwa Ryan punya kembaran namun mereka belum pernah bertemu sekalipun. Kesibukan Otto di luar negeri membuat mereka bahkan tak pernah bisa berkenalan. Membayangkan bertemu dengan lelaki yang mirip Ryan saja sudah membuat Amelie gemetar ketakutan, apalagi kemudian harus menikah dengannya? Status Amelie sebagai janda pun membuat ia kerap diperguncingkan sebagai wanita penggoda baik di kalangan karyawan PT. Drisana maupun kalangan masyarakat. Buku ini menceritakan tentang bagaimana seorang Ibu tunggal seperti Amelie berusaha dan mempertaruhkan ketangguhannya sebagai seorang perempuan untuk menghadapi setiap masalah yang dialaminya.
Pertama-tama yang menarik dari buku ini adalah isu yang diangkat. Janda adalah gelar yang kerap ditempelkan dengan konotasi negatif. Fakta berkata bahwa kebanyakan masyarakat di Indonesia masih berpendapat bahwa janda adalah tipe wanita yang doyan menggoda. Apalagi jika didukung oleh tampilan fisik yang menarik, makin menjadilah komentar negatif yang akan terlontar. Berbicara dengan lawan jenis dalam radius dua meter lebih dari sepuluh menit bisa mengundang bisik-bisik tak mengenakkan dan terkadang menyakitkan. Yah maskarakat memang suka bergosip, tapi gosip seputar kehidupan seorang janda pada kebanyakan orang dibicarakan dengan cara yang berlebihan. Tidak banyak yang memandang janda sebagai wanita yang patut mendapat perlindungan dan kasih sayang, apalagi jika ia ditinggalkan dengan anak yang masih membutuhkan perhatian ekstra.
Wonder Fall sedikit banyak menyimpan dan menyampaikan pesan positif terkait label janda-itu-penggoda ini. Buku ini mengajak kita untuk memandang kehidupan janda dari sisi yang berbeda, dari sisi bagaimana ia menjalaninya. Kesulitan yang ia alami tidak hanya seperti yang kerap kita peroleh dari kulit luarnya, Bagaimana seorang perempuan berusaha memberikan kebahagiaan pada buah hatinya tanpa pendapmpingan seorang suami dan bagaimana pula ia berusaha membahagiakan dirinya dengan segala keterbatasan, kesulitan bahkan gujingan orang-orang.
Meski menggunakan sudut pandang pencerita, kehidupan Amelie yang dibahas disini membuat saya benar-benar dapat menyelami kesulitan yang ia hadapi sebagai seorang teman yang jauh. Beberapa kali saya dibuat gemas oleh sikap Amelie yang selalu berusaha menyenangkan orang lain tanpa memikirkan perasaannya sendiri. Kegemasan ini juga tertuju pada Zach, atasan baru Amelie. Sama seperti Amelie, saya juga berpendapat bahwa Zach memang adalah tipe atasan yang sangat menyebalkan. Kesan pertama yang saya temukan dari laki-laki itu adalah dia tidak bisa diajak berteman dan berbiacara baik-baik. Sungguh sangat menjengkelkan. Meski pendapat itu kemudian terpatahkan karena perubahan sikapnya. Kemudian pada Kalila, saya sumpah nggak pernah berdoa untuk medapatkan ibu mertua yang demikian menjengkelkan. Sikap mendominasi Kalila sangat terasa dan seprerti Amelie saya juga kerap berdebar tiap kali ada pertemuan atau kunjungan keluarga yang melibatkan Kalila.
Tokoh-tokoh yang mengelilingi Amelie seolah bekerja sama untuk menyulitkan dan memberi masalah padanya namun tak sedikit juga tokoh yang bersedia mendampinginya. Saya benar-benar hanyut ke dalam kisah Amelie. Karakter yang kuat adalah apa yang membangun buku ini menjadi bacaan yang cocok menemani pembaca dalam keadaan santai. Buku yang ringan, bercerita tentang kehidupan namun menyimpan pesan moral yang mendalam. Terdapat beberapa kutipan yang menjadi favorit saya di antaranya
1. Ditinggal pasangan karena kematian... itu sungguh tidak mudah. Jika berpisah karena perceraian, tentu saja beda. Ada rasa benci, marah, murka. Perasaan seperti itu kadang memberi energi tambahan untuk mencari pasangan baru - Tara, hlmn 45
2. Mencintai seseorang berarti menuntut diri sendiri untuk menjembatani dua pribadi yang berbeda - hlmn 46
3. Kritik tidak kehilangan maknanya hanya karena diucapkan dengan bahasa yang enak didengar - Amelie, hlmn 59
4. Orangtua kadang sengaja pura-pura tidak tahu, Mel. Tapi kami punya insting atau radar yang luar biasa - Lita, hlmn 278
5. Anak-anak adalah makhluk yang paling jujur. Mereka penilai karakter yang sangat tepat - Zach, hlmn 302
6. Cemburu itu bisa membuat orang berkarat - Zach, hlmn 303
Ada beberapa keslahan penulisan yang saya temukan seperti pada halaman 130 nama lengkap Zachary Barata berubah menjadi Zachary Bastian. Buku ini saya rekoemndasikan untuk penyuka kisah cinta yang manis dan berjalan seirama interaksi yang tercipta karena pembacanya akan menemukan suasana baper yang berbeda 👫 ❤✌
Ketjeh deh, ka els 😍😍
BalasHapusIyaah bukunya ketjeh, aku iri belum bisa nerbitin novel :(
Hapus