Penulis: Eva Sri Rahayu
Penerbit: PT Gramedia Pustaka
Utama – M&C (Penerbit Clover)
Editor: Vivekanada Gitandjali TD
Editor Supervisi: Risma Megawati
Ilustrasi: Grace Dijauw/RSDF
Desain Sampul & Grafis: Heru
Lesmana
Cetakan Pertama: 2017
ISBN: 9 786024 286736
Rating:
“There’s
a monster inside me.”
Semenjak kekuatan misterius dalam
dirinya bangkit, Weena jadi sangat terobsesi pada Festival Halloween yang
diadakan di Greenwich Village di Manhattan. Bagi Weena yang dianggap monster,
tidak ada tempat yang lebih cocok selain Festival Halloween: paradenya para
monster!
Bersama dengan sahabatnya, Jack,
Weena mendaftar sebagai volunteer di Festival itu. Sayangnya pengajuan mereka
ditolak. Tapi tiba-tiba, muncul undangan misterius untuk datang ke Festival
Halloween “yang lain”.
Sebuah undangan yang membuka
pintu ke dunia para monster... yang akan membahayakan nyawa mereka berdua!
“I
am never afraid, never sad, and never cry. I will destroy those who hurt me. I
am a monster.”
****
Awalnya,
Weena adalah gadis biasa. Namun, segalanya berubah ketika secara tiba-tiba ia
dapat memindahkan benda-benda sesuai keinginannya. Teman-temannya sontak
menganggapnya menakutkan, monster. Oleh karenanya, sejak kecil Weena sudah
terbiasa hidup nyaris terisolir dengan orang-orang di sekitarnya. Beruntung, ia
mengenal Jack, cowok yang sekolah di tempat yang sama dengannya dan ternyata
tidak mempermasalahkan keanehan yang dimilikinya. Weena dan Jack sama-sama
terobsesi pada Halloween. Keduanya pun mendaftar menjadi relawan di Festival
Halloween di Manhataan, namun ditolak. Tapi, kemudian mereka mendapat undangan
misterius. Ternyata ada Festival Halloween lain yang mengundang mereka kesana.
Di tempat itulah petualangan mereka dimulai.
****
Parade
Para Monster adalah buku Eva Sri Rahayu pertama yang saya baca. Ketinggalan
banget ya hihi. Tapi, walau buku pertama, di awal-awal baca buku ini udah
langsung suka sama ceritanya. Harus diakui kalau penulis genre fantasi di
Indonesia masih jarang. Bacaan fantasi kita rata-rata kayaknya masih didominasi
buku terjemahan. Jadi, saya appreciate banget
setiap ada penulis Indonesia yang menulis buku bergenre fantasi.
Ide
cerita dan tema yang diangkat juga menarik. Halloween!
Indonesia memang nggak merayakan festival ini, tapi lewat buku ini saya
jadi tahu tentang apa sih sebenarnya Halloween
itu? Siapa Jack O’lantern dan kepala labunya yang menyeringai serta mengapa
sampai ada perayaan Halloween? Hanya
saja di pertengahan unsur roman yang ada entah kenapa terasa sedikit mengganggu
karena porsinya yang kebanyakan. Ekspektasi saya lebih ke petualangan fantasi
yang akan dialami Weena bersama teman-temannya di negeri Far Far Away. Namun yang dominan rupanya malah debar-debar cinta
anak SMA yang diliputi unsur orang ketiga.
Leganya,
ketika memasuki konflik utama dan penyelesaian, bagian romannya sudah agak
berkurang berganti dengan pertarungan-pertarungan hebat dan cukup sengit kalau
boleh saya bilang. Akhirnya ceritanya seru lagi dan sarat petualangan kembali. Endingnya cukup mengejutkan karena dari
pertarungan yang ada, saya seperti merasa bahwa buku ini tidak akan menemukan
akhir bahagia. Ternyata perkiraan saya salah. Rumus ending yang digunakan sebenarnya mainstream dan banyak ditemukan dalam film-film action yang pernah saya tonton, tapi
penulis berhasil membuat pembaca tidak menyadarinya sehingga nggak muncul
kalimat “ah paling juga gini....” atau “nanti pasti juga begitu.”
Oh
ya satu lagi. Ini bukan kritik, bukan saran, juga bukan penilaian minus terhadap
bukunya tapi entah mengapa saya merasa bahwa bukunya sepertinya akan lebih enak
kalau menggunakan sudut pandang orang ketiga. Ini hanya pendapat pribadi saya
saja sebagai pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar