Pukul 1.23 dini hari. Bau hangat nasi yang mulai matang menguap dari
tonjolan Miyako di salah satu sudut kamar kostku. Di sampingnya berdiri
angkuh sebuah dispenser dengan merek yang sama. Mengusik keasyikanku
yang sedari tadi menekuri novel kedua trilogy Negeri 5 Menara, Ranah 3
Warna. Di samping kiriku tampak gelas kosong dengan sebuah sendok di
dalamnya didampingi setengah stoples kue choco chips dengan kacang
cokelat buatan tanteku. Sirup Squash Delight asam dan hangat sudah ku
libas sejak tadi. Senyum merekah dari bibirku sambil menatap sepupuku
yang sedang sibuk dengan serial anime favoritnya, Detective Conan.
Mengabarkan berita menggembirakan yang sejak tadi ditunggunya. Tubuhnya
dibalut kimono biru langit yang dibeli ayahnya tempo hari. Seperti
biasa, ia akan melakukan kegiatan yang aku sebut ritual mandi subuh.
Kebiasaan buruknya yang sulit diubah.
Ku enduskan hidungku sambil tersenyum. Made in Japan, salah satu potongan dialog dengan dialek Jepang kental terdengar dari speaker laptopnya.
Sambil mengetik tulisan tidak bermutu ini menggunakan keypad ponsel
butut kesayanganku, Sony Ericsson W200i, dengan casing putih gading dan
orange matahari tenggelam, suara gemeletuk terdengar dari belakangku,
diiringi kata sudah yang trucap dari bibirku.
Waktunya makan^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar