Mendung
di kamis sore. Ku langkahkan kakiku dengan riangnya menuju kampus. Ku masuki
kelas dengan ringan – tanpa beban. Ku perhatikan setiap penjelasan yang ku akui
sangat menarik hari itu. Tanpa sengaja aku menangkap sosokmu. Sosok asing yang
ku yakin tak pernah ku lihat sebelumnya. Mengacungkan tangan kananmu untuk
menanyakan sesuatu yang masih mengganjal di otakmu. Ku perhatikan setiap
tingkahmu. Cara bicaramu, tatapanmu, kecerdasan yang kau miliki….
Bertubi-tubi
pujian tercetak dalam hatiku, tertuju untuk dirimu.
Oh
Tuhan!! Betapa bodohnya aku… betapa menyedihkannya aku…Dengan entengnya ku
biarkan kau merebut hatiku. Dengan bodohnya aku membiarkanmu membawanya pergi.
Dengan bodohnya ku biarkan harapan-harapan palsu itu muncul, dan dengan
bodohnya aku berharap atasnya. Dengan bodohnya aku setia menunggumu. Dengan
bodohnya aku memupuk perasaaan itu. Perasaan yang tak salah namun tak
seharusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar