Judul Buku: Solely You
Penulis: Guntur Alam
Penerbit: PT. Elexmedia Komputindo
Editor: Ratna Kusumastuti
Versi: Ebook
Kategori: Novel Remaja
ISBN: 978-602-02-0785-8
Rating: 4/5
Apa kamu pernah merasa begitu bersalah?
Perasaan bersalah yang mengejar hingga kamu merasa tak akan pernah bisa memaafkan dirimu sendiri.
Tapi cinta tidak begitu, kata orang-orang terdekatmu, juga kata sahabat terbaikmu.
Sayangnya, semua sudah terlambat bagiku...
Sebuah kecelakaan membuat seorang pemuda dan gadis tersohor yang sedang naik daun koma selama berbulan-bulan. Mereka tidak saling mengenal, namun entah apa yang direncanakan semesta, saat sang pemuda siuman tubuhnya ternyata tertukar dengan tubuh sang gadis. Keduanya pun tak bisa menuntaskan misi, demi mengungkapkan rasa sayang mereka pada orang yang terkasih...
Dan adakah yang tahu cara meredam rindu?
Hingga rindu itu bisa tersimpan demikian rapi, tidak mengejarmu, tidak pula mengaduk-aduk isi hatimu?
Andai ada yang tahu caranya, aku ingin sekali orang itu mengajariku....
****
Cinta selalu memberi ruang maaf yang luas bagi segala kesalahan
Tio kecewa sekali dengan Via dan Dika. Ia marah, tak menyangka gadis yang dicintainya menduakannya dengan sahabatnya sendiri. Tapi, kata Rafael - sahabat dekat Tio juga, semua itu hanya salah paham. Dika dan Via sebenarnya sedang mempersiapkan ulang tahun Tio, jadi janjian jalan berdua. Sengaja supaya Tio nggak tahu, sedangkan Rafael, ia jalan bareng sahabat mereka lainnya. Menyadari kesilapannya, Tio pun berusaha mengejar Via yang hendak bertolak ke Palembang untuk libur semester sekaligus menenangkan diri. Naas, kecepatan motor Tio yang sudah melampaui batas membuatnya tak bisa menghindari kecelakaan itu terjadi. Ia menabrak motor pink dan seorang cewek yang mengendarainya kemudian menghantam sebuah truk.
Tio nggak menyangka ia masih bisa sadar dan melihat dunia sekaligus terkejut ketika yang menyambutnya bukan orangtua, sahabat-sahabatnya dan Via. Justru wanita tak dikenal yang mengaku sebagai mama dan papanya, serta suster yang memanggilnya dengan panggilan Mbak!
Dari sekian banyak hal impossible di dunia, Tio nggak menyangka bahwa jiwanya akan bertukar dengan jiwa gadis yang ditabraknya. Fanny Marissa, seorang aktris sinetron terkenal. Tio bangun sebagai seorang perempuan!
****
Waktu lihat sinopsis dan penulisnya, langsung aja saya pinjam di Ipusnas. Sinopsisnya memang mengundang rasa penasaran saya tentu aja dengan bagaimana cara Tio kembali pada tubuh dan kehidupan aslinya. Selain itu, meski baru sekali membaca karya Guntur Alam, saya suka dengan cerpen horror yang ditulisnya bersama beberapa penulis lainnya dalam sebuah antologi. Cerita ini mengusung tema cerita remaja yang cocok dibaca saat santai. Kita nggak perlu banyak memikirkan ketidakwajaran ide yang diangkat. Jiwa yang bertukar? Dari sisi manapun ini adalah ide yang 'tidak waras'. Namun buat saya pribadi, cerita dengan tema seperti ini adalah yang paling saya sukai, karena selain mengajak kita menelusuri cerita di luar nalar, pasti banyak sekali pesan moral yang akan kita dapatkan.
Dalam buku ini, pesan itu tersampaikan lewat tokoh-tokoh dan kehidupannya, Tio terutama serta bagaimana penyelesaian konflik dalam buku ini. Dengan konflik yang cukup rumit, buku ini diselesaikan dengan cara yang sederhana, sesederhana cinta :)).
Walau demikian, saya terlanjut dibuat penasaran dengan kehidupan seorang Fanny Marissa setelahnya. Meski nggak banyak mengambil peran, tubuh Fanny adalah tokoh yang hidup dalam buku ini, jadi merasa agak kurang puas dengan tidak adanya sedikit saja cerita tentang Fanny setelah ia sadar dari komanya.
Ada beberapa quote favorit saya dalam buku ini di antaranya:
1. Tiap orang punya batas kesabaran. Tiap orang punya batas kemampaun untuk terus mengalah, untuk terus bersikap dewasa - hlmn 2
2. Hal yang paling menyakitkan, adalah ketika kita kehilangan kepercayaan dari orang yang kita sayangi. Bahkan orang yang kita sayangi itu, justru termakan fitnah yang ada - hlmn 3
3. Cinta sejati akan menerima lo apa adanya, akan menerima kesalahan yang pernah lo lakuin. Dia akan terbuka dan selalu memberi kesempatan supaya lo memperbaiki diri - Rafael, hlmn 10
4. Dan kenangan selalu saja memberi ruang yang sangat lebar untuk sebuah kerinduan - hlmn 27
5. Seperti halnya manusia yang terlahir ke muka bumi ini. Ada batas waktu dan pada akhirnya semua akan menemukan titik batas itu. Apakah cinta juga seperti itu? Apa cinta memiliki limit? Seberapa jauhkah jarak yang harus terbentang sebelum menemukan titik batasnya itu? - hlmn 83-84
5. Ada kalanya kita nggak bisa masuk dalam urusan pribadi seseorang, Io. Walaupun orang itu saudara kita sendiri. Mereka tetap butuh ruang privasi, kita hanya boleh berkunjung, ketika si empu ruang membukakan pintu pada kita - Rafael, hlmn 100
6. Cinta itu seperti eskrim, akan selalu manis mau beku ataupun cair - hlm 211
Tidak ada komentar:
Posting Komentar