Judul Buku: Lady of Scandal - Wanita Penuh Skandal
Penulis: Tina Gabrielle
Penerbit: PT. Elexemedia Komputindo
Terbit: 2009 (Zebra Books) By Kenington Publishing Corp.
Alih Bahasa: Shinta Damayanti
Terbit di Indonesia: 2012
Genre: Historical Romance
ISBN: 978-602-00-2653-4
Victoria Ashton memiliki kecerdasan dan ambisi - kualitas nilai yang kecil bagi kebanyakan kalangan yang berambisi pada perkawinan. Tidak ada yang tahu, bahkan Ayahnya sendiri, mengenai kehidupan rahasia Victoria sebagai pedagang anonim di pasar saham London. Impiannya akan kemandirian runtuh ketika Ayahnya, Chalres Ashton, meyerahkan dirinya demi perpanjangan waktu pelunasan hutangnya kepada Blake Mallorey.
Selama bertahun-tahun Blake telah memimpikan keadilan, dan rencananya menjadi terasa lebih manis ketika ia menyadari keindahan yang tumbuh dalam diri Victoria. Mungkin ia memang bajingan, tapi ia tidak akan pernah memaksa wanita ke tempat tidurnya. Dia berencana mendorong Victoria, satu ciuman menggoda setiap kali. Tapi, rencananya terancam berantakan, karena ternyata gairah bekerja dua arah - dalam gerakan yang susah dimengerti - hingga rencana balas dendam bisa menjelma menjadi gairah penuh skandal....
****
Membaca novel romance terjemahan memang selalu berbeda rasanya dengan membaca novel terbitan Indonesia. Bukan bermaksud meremehkan dunia kepenulisan Indonesia, menurut saya pribadi Indonesia adalah negeri yang kaya dengan bakat anak muda dan penerusnya yang nggak bisa dianggap remeh. Hanya saja, novel dengan genre historical romance terbitan Indonesia masih sedikit yang saya baca sehingganya membaca karya penulis luar selalu memberikan kesan tersendiri.
Novel ini memuat kisah dan konflik yang rumit, melibatkan hal yang sudah banyak menjadi kontroversi dallam kehidupan sehari-hari dalam hal ini kesetaraan gender dan perlakuan serta penilaian terhadap ketangkasan dan kecerdasan kaum perempuan walau hanya secara tersirat, namun bagaimana kaum wanita pada masa 1800-an yang digambarkan dalam buku ini, dengan setting kota London - diperlakukan dan diberi nilai sungguh sedikit banyak membuat saya merasa sedih. Walau tidak secara terang-terangan dikatakan sebagai makhluk yang tak bisa apa-apa, perempuan yang tak diizinkan mengikuti dunia perdagagan ataupun aktivitas lain yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan politik jelas adalah sinyal bahwa pada masa itu laki-laki adalah makhluk yang paling memiliki power dalam kehidupan sehari-hari.
Lewat buku ini, penulis terlah berhasil menyampaikan pesan yang amat berharga tentang bagaimana cara memandang dan menilai kecerdasan kaum perempuan. Walau bergenre romance, buku ini melibatkan dunia perdagangan dalam skala yang besar pada masanya, mulai dari kebutuhan pokok hingga saham dan surat-surat berharga. Tentu saja, penulisnya adalah seseorang yang paham dengan kegiatan ekonomi atau minimal melakukan riset terlebih dahulu dalam bidang ini.
Buku ini juga membuat saya perbikir bahwa pedagang dan dunia perdagangan sudah menyandang kata keren sejak lama. Walau eksekusinya kurang greget untuk jenis konflik yang berat dalam hal ini dendam kesumat yang diikuti oleh beberapa kepentingan politik dan ketamakan yang mendarah daging, buku ini tetap menyenangkan untuk dibaca. Materi perekonomiannya tidak membosankan dan membuat saya jadi ingin mencoba untuk menjadi bagian dari hal-hal yang berkaitan dengan saham dan perpialangannya (?). :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar