Catatan harian yang semakin renta dan tua

Kamis, 26 Mei 2016

Perdana - [Review] Rencana Besar

"Let's try 'something old but new'! Kalimat inilah yang pertama kali terlintas dalam benak saya ketika berencana untuk menulis review sebuah novel. Pengalaman dan kemampuan menulis saya masih sangat jauh di bawah dan sejak dulu review adalah jenis tulisan yang selalu saya hindari karena merasa tidak mampu menggambarkan isi buku yang telah saya baca. Tapi, kali ini saya memberanikan dan menantang diri saya sendiri dan untuk review pertama, Rencana Besar karya Tsugaeda menjadi pilhan saya.

Teorinya, orang akan mau gerak karena ada iming-iming sesuatu yang baik. Nyatanya tidak begitu, orang lebih sering memilih bertindak atau tidak bertindak karena tidak mau kena hukum - Reza, hlm 265

Judul Buku: Rencana Besar
Penulis: Tsugaeda
Penyunting: Pratiwi Utami
Perancang Sampul: Upiet
Pemeriksa Aksara: Yusnida & Dewi Surai
Penata Aksara: Gabriel
Kategori Buku: Novel
Penerbit: PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2013
Cetakan Pertama: Agustus 2013
ISBN: 978-602-7888-65-4
Tebal Buku: vi + 378 hlm; 20,5 cm

****

RIFAD AKBAR
Pemimpin Serikat Pekerja yang sangat militan dalam memperjuangkan kesejahteraan rekan-rekannya.

AMANDA SUSENO
Pegawai berprestasi yang mendapat kepercayaan berlebih dari pihak manajemen.

REZA RAMADITYA
Pegawai cerdas yang tiba-tiba mengalami demotivasi kerja tanpa alasan jelas.

Lenyapnya uang 17 miliar rupiah dari pembukuan Universal Bank of Indonesia menyeret tiga nama itu ke dalam daftar tersangka. Seorang penghancur, seorang pembangun, dan seorang pemikir dengan motifnya masing-masing. Penyelidikan serius dilakukan dari balik selubung demi melindungi reputasi UBI.

Akan tetapi, bagaimana jika kasus tersebut hanyalah awal dari sebuah skenario besar? Keping domino pertama yang sengaja dijatuhkan seseorang untuk menciptakan serangkaian kejadian. Tak terelakkan, keping demi keping berjatuhan, mengusik sebuah sistem yang mapan, tetapi usang dan penuh kebobrokan ....

****

Novel ini bercerita tentang penyeledikian atas raibnya dana sebesar Rp 17 miliar dari laporan keuangan Universal Bank of Indonesia oleh Makarim Ghanim - pakar manajemen sumber daya atas permintaan oleh Wakil Direktur Utama Universal Bank of Indonesia, Agung Suditama. UBI sebagai penguasa pasar di beberapa segmen reputasinya harus terjaga dan oleh karenanya Agung meminta agar penyelidikan ini dilakukan secara diam-diam. Makarim awalnya ragu tapi akhirnya ia memutuskan untuk menerima tawaran tersebut dengan syarat diberi akses data internal UBI untuk membantu penyelidikannya.

Setelah kesepakatan terjadi, Makarim segera mempelajari dokumen laporan kontrol intermal UBI yang diterbitkan khusus untuk penyelidikan. Dokumen tersebut menyebutkan tiga nama yang dicurigai sebagai tersangka yakni Rifad Akbar, Amanda Suseno, dan Reza Ramaditya, ketiganya memegang peranan penting dalam UBI.

Rifad Akbar selaku Asisten Manajer Treasury (AMT) dan Ketua Serikat Pekerja UBI di Jawa Timur dicurigai menggelapkan dana tersebut digiring oleh motif rasa tidak sukanya terhadap manajemen yang dianggap mengeluarkan kebijakan semena-mena dan hanya membuat para pegawai menderita serta dana untuk membiayai kegiatan Serikat Pekerja UBI yang tidak sedikit membuat manajemen menduga bahwa Rifad menggunakan uang perusahaan.

Selanjutya, Reza sebagai Asisten Manajer Operasional (AMT) - orang kedua  di kantor setelah kepala cabang mengalami demotivasi kerja yang drastis dan hal ini dianggap potensial untuk mendorong seseorang melakukan tindak kejahatan, serta Amanda Suseno yang memegang jabatan sebagai Asisten Manajer Marketing (AMM) untuk wilayah Surabaya serta pegawai UBI yang namanya hampir selalu disebut dimana-dimana karena prestasi dan dedikasinya untuk UBI diduga menyalahgunakan kepercayaan lebih yang telah diberikan oleh manajemen.

Penyelidikan Makarim berlangsung lancar dengan hampir tanpa hambatan. Kesimpulan pada laporannya menyebutkan bahwa salah satu nama dari tiga orang di atas adalah pelaku fraud yang sebenarnya. Akan tetapi, segalanya tidak seperti yang Makarim duga. Penyelidikan untuk kasus besar yang dirasa terlalu mudah itu ternyata menyimpan misteri. 

Perusakan sistem untuk megelabui, kasus pembunuhan, tujuan mulia yang hampir kandas, keterlibatan salah satu jaringan terlarang yang ironisnya merupakan suatu skenario yang telah disusun oleh seseorang!

****
Cover
Sejak pertama kali Novel ini tiba, btw, saya dapat novelnya secara gratis dari ikut KUMIS yang diselenggarakan oleh Warung Blogger dan salah satu hal membahagiakannya novelnya sudah ditanda tangani oleh penulisnya ^_^, hal pertama yang saya lakukan adalah mengagumi cover-nya.

Dua tangan yang memegang tali puppet sedikit banyak telah menjelaskan isi keseluruhan dari novel secara singkat dan jelas. Tangan kanan puppet  yang terangkat mengindikasikan bahwa boneka kayu tersebut sedang digerakkan oleh seseorang. Dan warna merah nyaris serupa darah yang digunakan sebagai warna dasar mengindikasikan bahwa Rencana Besar yang dimaksud akan memakan korban.

Sinopsis
Saya sangat suka sinopsisnya! Mungkin salah faktornya adalah saat ini saya sedang menggemari novel dengan konflik yang tidak biasa, tidak hanya sekadar bicara cinta dan hal-hal berbau romantisme lainnya. Bagi saya, sinopsis Rencana Besar sangat menarik dan mengundang rasa ingin tahu pembaca.

Kekurangan (yang tidak bisa disebut demikian juga sih hehe)
Terdapat satu kesalahan penulisan atau typo pada halaman 190. Pada bagian ini diceritakan bahwa Makarim sedang mencari mobil berjenis MPV tapi yang tercetak adalah APV.

Isi Buku
Isu ketenagakerjaan dan bagaimana kompleksnya masalah tersebut memicu berbagai tindakan seperti salah satunya mogok kerja yang sering kita saksikan pada pemberitaan media adalah tema yang belum pernah saya temukan pada novel-novel yang telah saya baca sebelumnya. Saya sangat suka bagaimana cara penulis menyampaikan latar belakang terjadinya pemberontakan oleh para pegawai UBI. Selanjutnya, bahasa yang mudah dimengerti, istilah-istilah perbankan yang diberi penejelasan secara sederhana membuat buku ini terasa ringan. Pembaca tidak perlu berpikir terlalu keras untuk dapat memahami apa yang dimaksud oleh penulis. Alur yang tidak berbelit-belit juga merupakan poin plusnya. Karena novel ini tidak dimaksudkan untuk membahas kisah cinta dua orang atau beberapa orang, unsur romantisme yang digunakan terasa pas, tidak berlebihan dan tidak mengganggu inti cerita.

Hanya saja ada satu bagian yang terasa janggal. Setelah acara Final Young Best Executive Award selesai, mengapa Amanda menurut saja begitu dibawa pergi oleh rombongan preman? Padahal dia bisa saja berteriak minta tolong karena pada saat itu masih ada satpam. Apakah Amanda tidak menyadari keberadaan si satpam? Lalu, siapa sebenarnya mereka, para penculik itu?

Itu saja yang sedikit mengganggu selama membaca buku ini. Seolah ada satu teka-teki yang tidak terpecahkan atau tidak dapat saya pecahkan karena kurang memahami :D. Selebihnya, Rencana Besar masuk dalam jajaran novel keren. Terima kasih kepada Warung Blogger dan Tsugaeda atas hadiahnya :)

 4/5 bintang ****









4 komentar:

  1. Wah ini review yang lengkap sekali. Great job! Buku ini jadi salah satu novel lokal favoritku. Sayangnya, aku belum mencicipi novel terbaru Tsugaeda nih. Semoga semakin rajin bikin review novel ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terima kasih banyak. Alhamdulillah... jadi makin semangat :))

      Hapus
  2. Ratingnya tinggi, harus dimasukkin ke book list next month ini hehehe padahal so lama kang ni buku cuma kita le ada timbang2 mo beli hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyo. Bagus skali depe cirita. Dapa rasa skali depe semangat juang. Iyo so lama. Tau ini buku ada le mar nanti pas dapa hadiah kemarin hihi

      Hapus