Catatan harian yang semakin renta dan tua

Sabtu, 23 September 2017

,
Judul Buku: Thank You
Penulis: Adara Kirana
Penerbit: Penerbit Inari
Penyunting: Yooki
Proofreader: Seplia
Desainer Sampul: bebekterbang
Layout Sampul: @fadiaaaa_
Terbit: Juni 2017
Tebal Buku: 210 hlmn ; 19 cm
ISBN: 978-602-60443-9-6
Rating: 4/5

Adelia dan teman-temannya punya sebuah permainan.
Sebuah kaleng bekas diisi berbagai tantangan.
Yang mendapatkan kertas itu harus melaksanakan tantangannya, dan diakhiri dengan ucapan "Terima Kasih".

Tantangan itu sekadar iseng, tapi saat Rafa menantang Adelia untuk curhat dan merekam perasaannya di ponsel Rafa tentang cowok yang ia taksir, Adelia kebingungan.

Yang Rafa tahu, Adelia naksir Askar.
Yang Rafa dan Adelia tahu, Askar naksir cewek lain.
Yang Rafa tidak tahu, Adelia sebenarnya naksir Rafa.

****

Buku ini adalah buku yang menceritakan tentang persahabatan Adelia, Rafa, Askar, Gilang, Hana dan juga Putri yang terjalin erat dan unik oleh sebuah kaleng bernama Thank You. Kaleng tersebut adalah kaleng biskuit biasa yang menyimpan gulungan kertas dare yang isinya harus dilakukan siapa saja yang mengambilnya. Dan, jujur saya akui ide ini amat cemerlang. Sebagaimana yang kita tahu, truth or dare adalah salah satu permainan yang hingga kini digemari oleh remaja atau bahkan orang dewasa dengan tempelan iseng-iseng doang. Tapi, kebanyakan orang yang penakut seperti saya 😹 pasti lebih memilih truth. Dare jadinya kayak formalitas aja. Makanya, di dalam kaleng ini isinya dare semua.

Kedua, penjudulan tiap babnya juga sangat saya sukai. Jadi, setiap bab seolah menceritakan bagian-bagian dalam hidup para tokoh yang paling mereka syukuri. Itu sebabnya, alur novel ini seperti sulit tertebak. Walau memang, ada beberapa bagian yang saya duga akan terjadi, tapi prosesnya itu sama sekali nggak saya kira akan begitu. Begitu gimana? Baca bukunyalah😋

Tapi, sayangnya, bab epilognya saya kurang suka. Namun, tetap harus saya akui bahwa penulis berhasil menyampaikan pesannya dengan baik; bahwa persahabatan adalah hal yang sangat berharga dan harus kita jaga. Oh iya, satu lagi. Pesan lain yang nggak kalah penting adalah tentang "Terima Kasih". Kata ini memang 'murah', mudah diumbar dan bahkan bisa kita temukan di kasir mini market. Tapi, 'harga' yang terkandung di dalamnya adalah tidak terhingga.

Selasa, 19 September 2017

,
Judul Buku: Aldebaran - Loving You Endlessly
Penulis: Malashantii
Penerbit: Gradien Mediatama
Penyunting: fLo
Penyelaras Aksara: Tri Prasetyo
Desain Sampul dan Tata Letak: Ellina Wu, Techno
Terbit: Juli 2017
Tebal Buku: 296 hlmn, 13 x 19 cm
ISBN: 978-602-208-157-9
Rating: 3.8/5

"Lo nggak capek hidup seperti ini terus"?
" Hidup seperti apa"?
"Gonta-ganti perempuan nggak jelas".
"Lo sendiri kapan, bisa menahan diri untuk enggak selalu cepat jatuh cinta, jadi enggak perlu selalu ngerepoti gue tiap kali lo patah hati". Bagi Aldebaran, Siera adalah gadis yang walaupun baik hati dan jago masak, tapi berdada rata, dan tak pernah becus memilih lelaki untuk dikencani. Kebersamaan mereka telah teruji setelah melewati beragam suka-duka dan kehilangan yang meremukkan. Aldebaran nyaris siap melakukan segala hal untuk Siera. Kecuali, saat Siera meminta hatinya.

****

Buku ini adalah buku yang menceritakan kisah cinta antara 2 orang yang sudah bersahabat sejak lama. Walau memang, di awal2 membaca bahkan nyaris di akhir cerita, buku ini lebih condong pada membahas kisah cinta Siera, bukan Al yang karena namanya digunakan sebagai judul, menurut saya adalah tokoh utama.

Kehadiran tokoh-tokoh tambahan seperti Ben dan Reffi sebenarnya hanya tambahan saja. Tapi, mereka memiliki peran yang amat penting dalam buku ini. Ben, hadir sebagai pria brengsek, telah berjasa membuka mata Siera akan betapa kita harus berhati-hati dalam menjatuhkan pilihan, meski cinta memang tidak datang secara terduga. Pun Reffi, ia amat penting bagi Siera. Tapi ia adalah kunci yang membuka mata dan hati Al tentang perasaannya yang sebenarnya. Cuma ya, harus saya akui saya lebih suka Reffi ketimbang Al. Selanjutnya, adik kandung Al yang telah meninggal. Ia hadir hanya dalam ingatan dan kenangan. Tapi, pesan-pesan hidup dan wejangan yang ia sampaikan mengandung kebenaran.

Buku ini adalah buku yang mengajak para pembaca untuk berhati-hati dalam banyak hal terkait urusan cinta. Jangan terburu-buru memutuskan cinta dan jangan pula terburu-buru mengambil kesimpulan bahwa kita tidak cinta.  Jangan lelah untuk bersabar dan terus berusaha, karena jika sesuatu telah digariskan menjadi milik kita, maka pasti akan begitu juga nantinya. Jika ia memang bukan untuk kita, maka hal yang seharusnya kita lakukan adalah rela dan mengikhlaskannya.

Selasa, 05 September 2017

,
Judul Buku: LDR (Long Distance Relationship Series) - L'eternita di Roma
Penulis: Cassandra Massardi & Silvarani
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku: 256 Halaman
Tahun Terbit: 2015
ISBN: 978-602-03-1599-7
Rating: 3/5

Dengan backpack belel, kalung berbandul kompas, dan tongsis, Carrie sangat berani dan percaya diri untuk bertualang seorang diri di kota penuh cinta, Roma. Mulai dari Colosseum, Spanish Steps, Ponte Sant'Angelo, dan tempat-tempat terkenal lainnya, semua ia kunjungi. 
Semua tempat itu penuh cinta. Semua memancarkan energi cinta bahagia untuk turis yang datang. Namun, siapa sangka, di sana Carrie bertemu dengan seseorang yang justru tengah menagih janji kota Roma.
Janji apa?
Janji L'eternita di Roma....
Apakah janji itu benar-benar ada?
Atau hanya mitos yang melegenda?
Tentunya di bawah naungan langit Roma, Carrie akan menemukan jawaban.

****

Carrie adalah seorang penerjemah hobi traveling yang beruntung dapat berangkat liburan ke Roma secara gratis. Seluruh persiapan keberangkatan hingga hari pesawat membawanya meninggalkan tanah air, Carrie benar-benar bersemangat. Ia sudah membayangkan jadwal dan agenda tour yang sudah ia susun matang-matang, juga makan burger langsung di negaranya. Namun, sialnya, belum lama menginjakkan kaki di kota Roma, ia malah kecopetan. Uang hilang dan belum makan, Carrie akhirnya memutuskan untuk beristirahat di Spanish Steps, salah satu tempat terkenal di Roma. Siapa sangka, ia justru bertemu dengan Demas, cowok Indonesia tampan yang sedang patah hati.

Demas yang galau karena diputuskan Alexa entah harus merasa bersyukur atau tidak dipertemukan dengan Carrie, cewek energik dari Indonesia yang seolah tak pernah kehabisan tenaga. Karena rencana jalan-jalannya bersama Alexa berantakan akibat perpisahan tak terduga, Demas pun memutuskan untuk menghabiskan tahun barunya bersama Carrie. Bukan sesuatu yang istimewa, Demas yang sesama dari Indonesia tak pelak kasihan juga Carrie tidak punya tujuan dan uang, sementara Carrie merasa bertanggungjawab atas Demas yang patah hati diputuskan pacar agar jangan sampai bunuh diri. Siapa sangka, pertemanan yang terjalin atas nama rasa saling kebangsaan itu justru mengubah akhir tahun keduanya. Demas ternyata seru, dan Carrie benar-benar teman yang baik bagi orang yang sedang patah hati. 

****

Bukunya bagus, ceritanya pun menyenangkan. Memuat kisah cinta yang sudah lazim diangkat dalam kisah perjalanan saat liburan, tapi harus saya akui kehadiran tokoh Carrie betul-betul memberi warna tersendiri. Sifatnya yang acuh dan fun membuat buku yang dibumbui adegan patah hati dan putus cinta di awal-awal bab membuat bukunya jadi sedikit menggembirakan. Karakter Demas pun saya suka, ternyata meski menye-menye dalam urusan cinta, Demas mahir dijadikan teman yang mengasyikkan.

Untuk latar dan settingnya saya suka. Karena beberapa tempat pernah dijadikan setting dalam buku-buku milik Dan Brown yang sudah pernah saya baca, rasanya seperti nostalgia dan jadinya makin pengin jalan-jalan ke Roma. Penggambaran dan penjelasan setting lokasinya tidak flat dan tidak membosankan kala dibaca. Pun dengan cerita-cerita atau sejarah di balik lokasi-lokasi tersebut. Bukunya jadi nggak cuma menyajikan kisah cinta, tapi juga pengetahuan dan bisa dijadikan referensi traveling.

Hanya saja, anti klimaksnya saya nggak suka. Entah kenapa terasa nggak asyik dan terlalubmainstream. Memang sih, kandasnya hubungan Demas Alexa alasannya masuk akal, tapi tetap tidak menyenangkan. Walau begitu, saya menantikan kisah dalam buku keduanya.