Catatan harian yang semakin renta dan tua

Selasa, 26 Juni 2012

Pacar Dunia Maya


Sebut saja namanya Rika atau lebih tepatnya Erika Gunawan. Rika adalah salah satu siswi yang kini duduk di bangku kelas XI di salah satu SMU swasta di Jakarta. Dia juga adalah siswi paling pintar di kelas maupun sekolahnya. Namun sayangnya, Rika tidak memiliki banyak teman. Orang-orang yang ingin berteman dengannya hanyalah orang-orang yang ingin mengambil keuntungan darinya. Lebih tepatnya Rika hanya dimanfaatkan. Rizki, sepupunya pun sama seperti kebanyakan murid-murid di sekolahnya. Bahkan ia pernah mengaku bahwa dia malu punya sepupu seperti Rika.
Siang itu di koridor sekolah Rika yang baru saja kembali dari perpustakaan untuk meminjam buku, bertabrakan dengan seseorang.
BRUKK!!! “Maaf maaf.” Rika meminta maaf kepada orang yang ditabraknya sambil memunguti buku-bukunya yang jatuh. Orang tersebut juga ikut membantu Rika.
“Maaf saya nggak sengaja.” Rika mengulangi permintaan maafnya kepada orang itu sambil menundukkan kepalanya. Wajar saja, Rika memang sering dijahati di sekolah. Diganggu dan bahkan pernah dibikin nangis. Orang itu hanya mengerutkan keningnya sesaat lalu kemudian mengulum senyum.
“Nih.” Orang itu mengulurkan buku yang tadi dipungutnya kepada Rika. Rika mengangkat mukanya sambil mengambil buku tersebut. Betapa terkejutnya Rika ternyata orang yang bertabrakan dengannya adalah Ando kakak kelasnya yang merupakan cowok terpopuler di sekolahnya sekaligus adalah idola Rika.
“Sorry, ya.” Kata Ando. “Soalnya gue tadi buru-buru. Lo nggak apa-apa, kan.” Sambungnya.
“Ehh… Nggak Kak seharusnya saya yang minta maaf. Maaf Kak saya nggak sengaja.” Jawab Rika.
Ando kembali mengerutkan keningnya sambil menatap wajah Rika. “Ya udah nggak apa-apa.” Kata Ando sambil menepuk bahu Rika dan pergi menjauh. Rika hanya ternganga tak percaya dengan apa yang barusan dilakukan Ando padanya.
****

Malam ini Rika kembali dengan aktivitas biasanya. Setelah selesai membaca dan menyiapkan buku pelajaran yang akan dibawa ke sekolah besok, Rika kembali dengan hobinya menelusuri ‘dunia maya’ alias Chatting. Menurutnya jika di dunia nyata ia tak bisa mendapatkan teman, di dunia maya juga nggak apa-apa karena pada dasarnya orang-orang yang ada di dunia maya juga adalah orang-orang yang berasal dari dunia nyata. Dan untungnya Rika sudah punya teman chatting, seorang cowok yang cukup akrab dengannya. Mereka bahkan sudah punya jadwal chatting.
“Hy…J
“Hy jg J” balas Rika
“Gue boleh nanya sesuatu nggak sama elo?”
“Nanya apa?”
“Lo mau nggak jadi pacar gue? Pacar dunia maya gue?”
Rika sangat terkejut dengan pertanyaan itu. Nih orang pasti bercanda.
“Kamu bercanda , ya.”
“Nggak gue serius. Elo mau kan jadi pacar gue.”
“Ya udah deh aku mau.” Akhirnya Rika menerima pernyataan cinta dari teman chattingnya itu. “Tapi cuma di dunia maya doang, kan?” Tanya Rika
“Yah walaupun hubungan kita cuma di dunia maya, aku harap perasaan kita nyata.” Balas cowok yang kini berstatus pacar Rika. Rika tersenyum membacanya.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Rika semakin dekat dengan pacar dunia mayanya. Mereka bahkan sudah saling tukar nomor telepon. Dalam seminggu, mereka berdua punya 3 hari untuk chatting dan tiga hari untuk ngobrol via telepon. Tapi malam ini Rika agak begitu sedih karena pacar dunia mayanya tidak bisa chatting atau telepon-teleponan dengannya karena besok sampai 4 hari ke depan dia akan menghadapi Ujian Akhir Nasional. Rika sih otomatis libur karena dia baru kelas XI.
Empat hari kemudian akhirnya UAN selesai juga dan Rika sudah kembali ke sekolah tapi pacarnya yang janji akan menghubunginya setelah UAN selesai belum menghubunginya sama sekali. Hal itu membuat Rika tidak semangat untuk ke sekolah. Ditambah lagi mulai hari ini dan ke depannya dia mungkin tidak akan bisa melihat Ando lagi karena Ando adalah kakak kelas Rika yang juga sudah ujian beberapa hari yang lalu. Tapi dugaannya salah. Hari ini Ando ada di sekolah namun tidak mengenakan seragam seperti biasanya. Dia hanya mengenakan celana jeans dan kemeja kotak-kotak berwarna biru dan sepatu yang membuatnya tambah kelihatan keren. Baru saja Rika memasuki koridor, tampak dari jauh Ando berjalan menghampirinya. Begitu sampai di depan Rika, Ando menyapanya sambil tersenyum.
“Hai… apa kabar?” Sapa Ando.
“H…h…Hai… b-baik Kak.” Jawab Rika gugup. Melihat tingkah Rika, Ando kembali tersenyum.
“Baguslah. Maaf ya aku nggak langsung ngabarin kamu. Kamu nggak marah, kan?” Tanya Ando sambil menatap wajah bingung Rika harap-harap cemas.
“Maksudnya?” Tanya Rika bingung.
Ando menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Aku heran deh kok cewek bego kayak kamu bisa selalu jadi juara umum, ya.” Jawab Ando nggak nyambung. Rika tersentak. Sepertinya dia familiar dengan cara bicara seperti ini. “Gimana ya caranya biar kamu ngerti.” Sambungnya. “Gini deh. Walaupun hubungan kita cuma di dunia maya tapi aku harap perasaan kita nyata.” Ando mengucapkannya sambil menggenggam tangan Rika erat. “Kamu…” Rika tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
“Akhirnya kamu ngerti juga.”
Rika sangat terkejut sekaligus sangat bahagia. Rika tidak menyangka ternyata pacar dunia mayanya selama ini adalah orang yang merupakan idolanya – Aryan Donny Putra alias Ando.

Created by: Elsita F.Mokodompit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar