Catatan harian yang semakin renta dan tua

Minggu, 13 Januari 2019

[Serial] 13 Reasons Why Season 1 dan 2

Sumber Foto
Judul: 13 Reasons Why
Genre: Drama Remaja, Fiksi Misteri
Diangkat dari Novel: Thirteen Reasons Why By Jay Asher
Perancang: Brian Yorkey
Narator: Katherine Langford
Lagu Pembuka: "On in This World of Dread, Carry On" By Eksmo
Penggubah: Eksmo
Negara: Amerika Serikat
Bahasa: Inggris
Jumlah Musim: 2
Jumlah Episode: 26 Episode @ 13 Epsiode/Musim
Produser Eksekutif: Diana Son, Tom McCarthy, Joy Gorman Wettels, Steve Golin, Michael Sugar, Selena Gomez, Mandy Teefey, Kristel Laiblin
Produser: Joseph Incaprera
Lokasi: California, Amerika Serikat
Penyunting: Leo Trombetta
Rumah Produksi: July Moon Productions, Kicked to the Curb Productions, Anonymous Content, Paramount Television
Distributor dan Jaringan Penyiar: Netflix
Pemain Utama:

Dylan Minnette as Clay Jensen
Sumber Foto
Katherine Langford as Hannah Baker
Sumber Foto
Christian Navarro as Tony Padilla
Sumber Foto
Alisha Boe as Jessica Davis
Sumber Foto
Brandon Flynn as Justin Foley
Sumber Foto
Justin Prentice as Bryce Walker
Sumber Foto
Milez Heizer as Alex Standall
Sumber Foto

Ross Butler as Zach Dempsey
Sumber Foto
Devin Druid as Tyler Down
Sumber Foto
Ajiona Alexus as Sheri Holland
Sumber Foto
Tommy Dorfman as Ryan Shaver
Sumber Foto
Michele Selene Ang as Courtney Crimsen
Sumber Foto
Steven Silver as Marcus Cole
Sumber Foto
Kate Walsh as Olivia Baker
Sumber Foto

Derek Luke as Kevin Porter
Sumber Foto

Suatu hari, Clay Jensen menemukan sebuah paket di depan rumahnya. Paket tersebut berisi 7 buah kaset berisi rekaman  milik seorang gadis di sekolahnya yang belum lama ini melakukan bunuh diri, Hannah Baker. Kaset-kaset merekam 13 alasan kenapa Hannah Baker memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Setiap kaset memuat nama berbeda, orang berbeda, yang terkait dengan 13 alasan bunuh diri yang dilakukan Hannah Baker. Kumpulan kaset itu harus dikirimkan kepada orang-orang terkait setiap kali salah satunya selesai mendengarkan semua rekaman suara Hannah.

****

"I recorded 12 tapes. I started with Justin and Jessica, who each broke my heart, Alex, Tyler, Courtney, Marcus, who each helped to destroy my reputation. On through, Zach and Ryan, who broke my spirit. Through Tape number 12, Bryce Walker, who broke my soul." 
Sebelum memberikan pendapat tentang serial ini, mungkin saya akan memperkenalkan sedikit karakter-karakter dalam cerita ini:

  1. Hannah Baker: Gadis cantik yang memutuskan bunuh diri
  2. Clay Jansen: Teman sekelas Hannah, juga teman yang bekerja bersama Hannah di bioskop Cresmont
  3. Tony Padilla: Teman Hannah dan Clay yang dititipi kaset-kaset rekaman 13 alasan mengapa Hannah memutskan bunuh diri.
  4. Jessica Davis: Sahabat Hannah, anggota cheers, cewek populer di Liberty.
  5. Justin Foley: Mantan pacar Hannah yang menyebarkan foto Hannah dan membuat rumor tentang Hannah dimulai.
  6. Bryce Walker: Sahabat Justin, cowok populer di Liberty
  7. Alex Standall: Anak baru di SMA Liberty yang bersahabat dengan Hannah dan Jessica
  8. Zach Dempsey: Pengagum diam-diam Hannah, kalau boleh saya menyebutnya begitu sekaligus salah satu cowok paling populer di sekolah
  9. Tyler Down: Murid SMA Liberty yang suka memotret untuk keperluan buku tahunan dan keperluan lainnya.
  10. Sheri Holland: Anggota cheers, populer di Liberty
  11. Ryan Shaver: Kutu Buku yang punya komunitas puisi. Berteman dengan Hannah sejak Hannah sering ikut ke perkumpulan
  12. Courtney Crimsen: Cewek populer, cerdas, pintar, anggota komite sekolah, sempat berteman dengan Hannah
  13. Marcus Cole: Ketua Komite Sekolah
  14. Olivia Baker: Ibu Kandung Hannah
  15. Kevin Porter: Guru BK di SMA Liberty

Serial ini diangkat dari novel 13 Reasons Why karya Jay Asher. Tontonan yang menginspirasi menurut saya. Dibuat ke dalam dua musim, musim pertama menceritakan tentang apa-apa saja yang dilalui seorang gadis berusia 18 tahun bernama Hannah Baker hingga ia memutuskan bunuh diri. 7 kaset berisi rekaman suaranya menceritakan darimana semua kisah hidup menyedihkan yang ia alami bermula.

Serial ini memang mengusung tema masalah-masalah yang sering dialami remaja saat ini, tapi bukan berarti nggak cocok ditonton oleh masyarakat usia dewasa. Justru cocok banget. Isu yang diangkat dalam cerita ini merupakan hal yang mungkin banyak ditemui remaja saat ini; bullying, penyalahgunaan alkohol dan obat-obat terlarang.

Kalau dilihat tanpa rasa empati, mungkin orang akan berpikir bahwa Hannah Baker hanyalah remaja tanggung yang senang membesar-besarkan masalah; drama queen. Tapi tidak, jika ditelaah lebih dalam, apa yang dialami Hannah adalah hal yang sulit untuk dihadapi sendiri oleh seorang remaja dengan jiwa yang masih labil dan butuh pendampingan. Jujur saja, menjelang episode terakhir saya menangis melihat Hannah yang 'menjerit' meminta tolong pada pihak sekolah lewat guru konselingnya dan sama sekali tidak mendapat tanggapan seperti yang ia harapkan.

Selain mengangkat masalah remaja, serial ini juga menyinggung isu parenting baik itu oleh orangtua kandung, maupun guru selaku yang mewakili orangtua saat murid-murid berada di sekolah. Agar supaya bisa lebih memperhatikan dan memberi perhatian terhadap lingkup pergaulan dan juga kesaharian anak-anaknya, agar tidak ada lagi anak lain yang memutuskan mengakhiri hidupnya seperti Hannah Baker karena merasa tidak berarti dan tidak dianggap berarti oleh siapapun lagi.

Musim kedua, menceritakan proses persidangan dimana Olivia Baker, ibu kandung Hannah Baker melayangkan gugatan kepada pihak sekolah karena dianggap lalai dalam mengawasi tingkah laku murid-murid SMA Liberty terhadap Hannah yang menyebabkan putri kandungnya itu bunuh diri. Tapi, di sesi ini, entah kenapa saya kurang suka dengan karakter Clay. Memang, awalnya saya senang karena dari semua orang hanya ia yang ingin mengugkap kebenaran tentang kematian Hannah Baker. Tapi ketika di sesi kedua ia seolah ingin menghindari persidangan, saya jadi kurang suka. Saya malah nge-fans sama karakter Zach Dempsey, cowok blasteran Tingkok, yang walaupun juga terdapat dalam rekaman milik Hannah, tapi ia juga peduli terhadap gadis itu, meski bisa dikatakan terlambat. Yah penyesalan memang adanya di belakang, nggak pernah di depan. Karakter lain yang saya suka adalah Alex Standall, meski ia menjadi penyebab keretakan persahabatan Hannah dan Jessica Davis, ia menjadi salah satu karakter yang menyadari dengan betul kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan terhadap Hannah..

Ada satu kutipan dari serial ini yang juga berasal dari karakter favorit lain dalam serial ini, Tony Padilla:

"I had a friend. Her name was Hannah. She killed herself. She left a job for me. Secrets to keep. I tried, I tried to honor her memory. I tried to keep those secrets, but I don't think I did the right thing. Her parents are hurting. I don't know what I'm supposed to do. I don't know what I'm supposed to do. I just - I wanted to take care of Hannah."

Saya belum selesai menonton musim kedua ini sih, tapi kayaknya akan seru, karena kalau di musim pertama, hanya ada Hannah yang becerita, di musim kedua, semua pihak-pihak terkait, yang ada dalam kaset, yang disebutkan namanya juga menceritakan kebenaran versi mereka di persidangan. Jadi, kebenaran mana yang akan terkuak? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar