Catatan harian yang semakin renta dan tua

Kamis, 19 Maret 2020

Melbourne Wedding Marathon - Nemenin ke Kondangan Terus Jatuh Cinta By Almira Bastari

Sumber Foto
Judul Buku: Melbourne Wedding Marathon
Penulis: Almira Bastari
Penerbit: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Editor: Cicilia Prima
Desain Kover: Dyndha Hanjani P
Penata Isi: Putri Widia Novita
Cetakan Pertama: Juli 2017
ISBN: 978-602-452-111-0
EISBN: 978-602-05-00294

Sydney Deyanira
Wanita cerdas, mandiri, ambisius, dan perfeksionis. Sydney merasa patah hati ketika sahabat yang ia kencani selama satu semester terakhir memilih berpacaran dengan orang lain. Dijuluki sebagai ahli percintaan prematur, Sydney mulai berpikir untuk melakukan apa yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya, menjalin hubungan palsu dengan orang baru.

Anantha Daniswara
Pria sukses, arogan, suka bergonta-ganti pasangan namun masih belum berdamai dengan masa lalunya. Demi memenuhi tantangan mantan pacarnya, Anantha nekat meminta pelayannya sendiri untuk menjadi kekasihnya.

Melbourne bukan kota cinta dan jauh dari kata romantis. Sebagai kota yang paling nyaman ditinggali di dunia, Melbourne menjadi awal baru bagi dua insan yang tertekan dengan rentetan pesta pernikahan!

****

Sydney adalah seorang wanita cerdas yang sayangnya selalu sial dalam hal percintaan. Mulai dari laki-laki yang mundur karena merasa Sydney 'terlalu tinggi' bagi mereka, hingga sahabat yang awalnya meminta hubungan lebih tapi kemudian berpacaran dengan orang lain. Sementara Anantha, ia adalah seorang pengusaha muda yang karena patah hati ditinggal menikah oleh kekasihnya, Danisha, berubah menjadi playboy yang suka gonta-ganti pasangan. Tapi, tuntutan kondangan semakin hari semakin meningkat. Agenda yang sejatinya menjadi hari untuk merayakan cinta dua orang insan dan memberi doa bagi mereka, justru seperti menjadi ajang untuk saling berebut siapa duluan yang paling cepat bertanya "kapan nikah?". Alhasil, Anantha jadi malas menghadirinya.

Namun, kemunculan Dansiha secara tiba-tiba yang menantangnya untuk datang ke pesta pernikahan teman-teman mereka sebagai bukti bahwa Anantha sudah move on dan tidak punya lagi perasaan padanya, membuat Anantha berusaha memenuhi tantangan itu. Ia malas masih dikaitkan dengan Danisha yang sudah menjadi istri orang, tapi juga tidak mau ke kondangan sendirian. Jadi, ia nekat meminta pelayannya yang notabene adalah Sydney untuk menemaninya, juga berpura-pura menjadi pasangannya. Sydney, yang patah hati dan sudah lelah menjomblo selama 24 tahun, pun menerima tawaran tersebut. Setidaknya, walau pura-pura, ia bisa merasakan punya pacar dan diperhatikan itu seperti apa. Meskipun itu cuma sementara....

****

Buku ini mengusung tema yang sudah umum dalam setiap buku bertema percintaan. Pura-pura pacaran, pacaran kontrak dan sebagainya yang mirip. Tapi, disini, yang menjadi alasan bukan karena menolak perjodohan, tapi demi menghadiri kondangan. Anantha butuh wanita untuk menemaninya ke pesta pernikahan, jadilah Sydney yang menemaninya. 

Buku ini lucu, romantis dengan caranya (walaupun dalam hal karakter Anantha bukan pria yang romantis), seru, lucu, kadang bikin emosi apalagi kalau sudah berkaitan dengan Rafka dan mulutnya yang nggak punya rem kalau men-judge orang, dan juga enteng. Mengapa enteng? Pembaca tidak digiring pada konflik yang rumit, buku ini hanya bercerita tentang perjalanan cinta Sydney dan juga Anantha. Tapi, perjalanan yang seru dan menyenangkan.

Tidak terlalu banyak kejutan, bahkan hampir tidak ada, secara garis besar sebelum perpisahan Sydeny dan Anantha, alurnya lumayan tertebak. Bab-bab solution-nya nggak terduga akan sesantuy itu, tidak drama, dan selow selow aja. Tapi, ceritanya tetap asik dan seru untuk dinikmati. Bukunya juga page turner, cocok untuk menemani di waktu senggang atau selepas pulang kerja. Bisa jadi bacaan hiburan yang menarik. Walaupun memang pada beberapa bagian, beberapa kesalahan penulisan ditemukan, kadang jadi kayak ketuker dan bingung ini yang ngomong siapa, ini maksudnya apa. But, that's ok, agak mengganggu, tapi tidak membuat kita jadi ingin berhenti membacanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar