Catatan harian yang semakin renta dan tua

Senin, 10 Juli 2017

[Ebook Review] Bulan By Tere Liye

Judul Buku: Bulan
Penulis: Tere Liye
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cover dan Ilustrasi dalam: eMTe
Terbit: 2015
Tebal Buku: 400 hlmn; 20 cm
ISBN: 978-602-03-1411-2
Rating: 4/5

Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang sama, pergi ke serial fast food, menonton seria drama, film, dan hal-hal yang disukai remaja.

Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli yang tidak pernah diketahui siapa pun. Sesuatu yang dia simpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan dengan tangannya.

Namanya Seli. Dan tanganny bisa mengeluarkan petir.

****

Bukunya keren! Sepulangnya dari "wisata" ke klan Bulan, Raib, Seli dan Ali sudah mulai menjalani aktivitas biasa mereka di sekolah. Namun, di samping itu, mereka masih harap-harap cemas menanti Miss Keriting yang berjanji akan memberi kabar, entah kabar apa, yang pasti terkait kekacauan antardimensi yang sedang coba direalisasikan Tamus. Sekali pun ia sudah dikirim ke penjara Bayangan Di Bawah Bayangan, mereka tidak bisa menutup kemungkinan bahwa ia akan bisa meloloskan diri. Enam bulan berlalu, Miss Keriting kembali dengan kabar bahwa Klan Matahari bersedia melakukan diplomasi untuk membuka kembali portal dimensi. Mereka akan mengunjungi tanah leluhur Seli, Klan Matahari. Raib dan Ali juga turut serta, bersama Av sang kepala Perpustakaan klan Bulan dan Ily, anak tertua Ou.

Mereka disambut dengan meriah oleh penduduk Klan Matahari dalam acara Festival Bunga Matahari yang memang selalu diadakan setiap tahun. Festival tersebut adalah kompetisi untuk mencari bunga matahari yang pertama kali mekar di seluruh daratan Klan Matahari. Kompetisi itu akan diikuti masing-masing 9 perwakilan fraksi atau partai politik yang ada di Klan Matahari. Namun, tak disangka, Fala-tara-tana IV, pemimpin Klan Matahari yang sudah berkuasa selama 400 tahun mengumumkaj bahwa tamu-tamu dari klan bulan akan menjadi kontingen kesepuluh untuk pertana kalinya yang mengikuti ajang lomba Festival Bunga Matahari.

Buku ini adalah seri kedua dari Bumi karya om Tere. Dan, menurut saya pribadi, buku ini keren dan lebih asyik dibaca ketimbang seri pertama. Mungkin karena dalam buku Bumi, saya masih harus menyesuaikan ritme baca dengan buku fantasi milik Tere Liye. Bumi adalah cerita fantasi pertama Tere Liye yang ssya baca, dan awalnya masih agak kaku dan kurang menikmati.

Bulan menyajikan petualangan yang seru dan menegangkan. Mulai dari perjuangan Raib, Seli, Ali dan Ily untuk menjelajah Klan Matahari, tanah yang sama sekali asing bagi mereka, hingga pertempuran-pertempuran yang harus mereka lalui demi menemukan bunga matahari yang pertama kali mekar dibekali petunjuk yang membingungkan. Memang, jenis petunjuknya sama, tapi menurut saya dalam permainan kali inu, Tere Liye amatlah kreatif. Juga, bentuk, peta dan rintangan-rintangan yang kalau dicermati secara logika sebenarnya bisa ditebak. Tapi, karena terlanjur seru dengan ceritanya, pembaca seolah dikelabui dan pada nyaris akhir cerita petualangan, dibuat berdecak kagum oleh kecerdasan penulisnya.

Ada yang bilang kalau cerita ini mirip The Hunger Games, novel fantasi terkenal yang juga sudah difilmkan. Tapi menurut saya, sama sekali berbeda. Karena dalam Hunger Games, para anggota adalah orang-orang pilihan atau orang-orang tertindas yang terpaksa mengikuti permainan mematikan demi kesenangan pemimpin negara dan juga sebagai hiburan bagi masyarakat. Dalam Bulan berbeda, karena tujuan diadakannya Festival untuk tahun yang diikuti Klan Bulan ini dilatarbelakangi oleh tujuan lainnya yang akan menggiring kita pada rasa penasaran akan buku ketiganya, Matahari.

Overall, saya menikmati banget baca buku ini. Selesai bacanya cuma 2 hari, padahal dulu waktu baca Bumi, bisa sampai semingguan. Ceritanya asyik, mengangkan, ada bikin bapernya juga, dan diselipi sedikit selera humor Ali yang walau kadang garing namun tetap menghibur juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar