Catatan harian yang semakin renta dan tua

Senin, 31 Juli 2017

[Ebook Review] He Loves Me, He Loves Me Not By Elcy Anastasia

Judul: He Loves Me, He Loves Me Not
Penulis: Elcy Anastasia
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Desain dan Ilustrasi Cover: Regina Feby
Terbit: Juli 2008
Cetakan Kedua: Desember 2008
Tebal Buku: 176 hlmn; 20 cm
ISBN-10: 979-22-3844-1
ISBN-13: 978-979-3844-0
Rating: 3/5

Lala dan Alex sudah berteman sejak kecil. Tapi entah sejak kapan, mereka jadi selalu berantem dan saling cela. Mereka bahkan punya julukan satu sama lain: Lalat buat Lala dan Jelek buat Alex. Herannya, mereka tetap bisa berteman tuh.

Sialnya, ortu mereka malah menganggap hubungan mereka "terlalu dekat dan bikin risi". Maka rencana pertunangan pun disusun. Alex dan Lala tentu saja menolak mentah-mentah. Tapi niat ortu mereka sudah mantap dan nggak ada yang bisa mereka lakukan untuk membatalkan rencana itu.

Eh, masa sih nggak ada? Lala tiba-tiba punya ide cemerlang: Dia harus cari pacar. Kalo dia udah dapet pacar, ortunya nggak mungkin maksa dia tunangan sama Alex. Pucuk dicinta ulam tiba, Revan tau-tau ngirim bunga buat dia! Hmm . . . . anak band, ganteng, kaya pula. Not bad, lah. Tapi kenapa si Jelek tau-tau jadi manis sikapnya? Gawat! Jangan-jangan . . . . jangan-jangan dia MAU tunangan sama Lala? Aduuuuuh. . . pusiiinggg!

****

Salah satu kemewahan yang ditawarkan fasilitas perpustakaan digital adalah pembaca dapat dengan mudah mengakses buku-buku lama yang belum dibaca tapi sudah tidak diproduksi lagi. Salah satunya adalah buku ini. He Loves Me, He Loves Me Not adalah one of books that catch my attention when I was young, tapi belum kesampaian dibaca. Baru sekarang. Dan, setelah baca, saya pikir kepuasan kalau saya baca dulu dan sekarang akan berbeda. Karena jelas, buku ini lebih cocok untuk saya saat masih seusia tokoh-tokohnya saja.

Plot dalam buku ini sangat tertebak. Mungkin ini faktor bukan sedikit buku lain yang sudah saya baca sehingga prediksi akan alur sudah lebih mudah dilakukan. Dan, perkembangan zaman juga membuat konflik dalam buku ini berasa ketinggalan. Kisah cinta abege zaman sekarang tentu saja berbeda dengan anak zaman dulu. Tapi, bukunya lumayan menghibur. Saya baca sekali duduk, walau terprediksi tapi nggak bosan. Bukunya cocok untuk mengisi waktu santai, karena bacanya nggak perlu pakai mikir. Apa yang terjadi dekat dengan kehidupan sehari-hari bahkan mungkin sudah banyak nongol di FTV.

Tapi, saya suka dengan kejutan yang diberikan penulis di bab terakhirnya. Bikin senyum geli dan jujur menambah nilai plus buku ini.

3 komentar:

  1. yampun aku inget banget baca buku ini waktu sma.. hahaha.. jadi throwback

    BalasHapus