Catatan harian yang semakin renta dan tua

Selasa, 10 Oktober 2017

[Finally] Paparazzi on Scoop - Novel Digital Pertama Akhirnya Rilis.


Sebuah proyek dengan imbalan menggiurkan - kenaikan gaji sebesar dua kali lipat dari gaji sebelumnya. Amora, wartawan infotainment yang memang terkenal dengang kepiawayannya mengorek berita langsung menerima tantangan dari bosnya: Ardian, aktor tampan yang berbakat dan populer dengan segudang prestasinya. Kehidupan pribadinya yang digembok kuat-kuat membuat laki-laki itu selalu tampak sempurna dalam hal apa saja. Denga percaya diri, Amora memulai investigasinya. Akan tetapi, hal itu ternyata tidak mudah. Kemunculan skandal pertama Ardian secara tiba-tiba dan sama sekali di luar dugaan Amora justru menghambat perjalanan misinya.

Bagaimana perjalanan Amora selanjutnya? Berhasilkah ia menguak diri Ardian yang sebenarnya? Atau justru ia akan memilih untuk menyerah saja?

****

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat sore, seneng banget rasanya hari ini. Ada kabar gembira yang amat menyenangkan dan membuat hati berbunga-bunga. Siang ini, ada satu e-mail yang masuk ke ponsel gue, dan itu adalah email yang udah sejak lama gue tunggu-tunggu.

Yap! Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam, penantian gue yang udah berlangsung selama berbulan-bulan mendapatkan ujung pertamanya. Setelah hampir sepuluh bulan, naskah yang gue kirim ke penerbit Bhuana Ilmu Populer pun ketemu tanggal rilis di Scoop. Betapa bahagianyaaa....

Latar Belakang Novel Paparazzi

Naskah novel yang gue kirim ini judulnya Paparazzi. Gue mau cerita sedikit. Jadi, sebenernya novel ini awalnya diberi judul Paparazzi and I dan merupakan naskah yang gue tulis sekitar tahun 2014. Naskah ini proses penulisannya tergolong cepat. Dua minggu selesai, dua minggu diedit. Iya, sebulan doang. Soalnya kemaren itu gue ikutsertakan dalam lomba Bulan Narasi milik nulisbuku, dimana pesertanya ditantang untuk menulis novel dalam waktu satu bulan. Tapi, sayang, nggak menang.

Sekitar dua tahun novel ini megendap di laptop dengan jatah tengok yang amat jarang. Iya, ketika peserta lain yang nggak menang lomba memutuskan untuk menerbitkan novelnya secara indie, gue memutuskan untuk mengendapkannya. Gue pikir, nanti gue bakal tetep terbitin, tapi nanti, edit dulu. Tapi, kesibukan semester akhir dan disambung dengan pekerjaan bikin gue jadi nyaris nggak ngedit. Diedit sih tapi ya kadang cuma benerin typo. Sekitar setahun diendapkan, gue meniatkan untuk ngirim naskahnya ke penerbit. Gue belum PD untuk terbit indie kayak temen-temen gue. Harus dari penerbit, supaya seenggaknya ada yang nilai, novelnya emang udah layak terbit atau belum. Waktu itu, gue mempersiapkan sekitar 4 naskah yang sama namun dengan pengaturan yang berbeda. Rencana awal, mau dikirim ke PT. Elexmdia Komputindo, kalau nggak lolos ke PT. Bentang Pustaka, Stiletto, dan Divapress. Tapi, keberanian belum ada. Nggak pede. Padahal dulu gue masih aktif banget di Wattpad dan pembaca bisa dibilang lumayan, pmus cerita gue disuka. But, pandangan pembaca dan penerbit pasti variabel penilaiannya berbeda. 

Dua tahun kemudian, barulah hati gue bener-bener mendesak bahwa naskah ini harus gue kirim. Diterima atau nggak itu urusan belakangan, yang penting kirim dulu. Salah satu motivasi gue adalah kemunculan generasi Wattpad Writer yang bener-bener emang lagi booming bahkan sampai sekarang. Beberapa dari mereka bahkan ada yang masih murid SMA. Gue, yang waktu itu udah setahunan diwisuda sarjana jadi malu. Kapan gue berkarya? Gue iri. Kok anak SMA bisa, gue yang udah togaan nggak bisa? Tapi iri dalam melakukan hal positif nggak apa-apa, kan?

Akhirnya gue buka-buka lagi web beberapa penerbit dan lihat persyaratan naskahnya. Disitulah gue ketemu Bhuana Ilmu Populer. Sebenarnya, gue nggak terlalu familier dengan buku-buku BIP. Karena setahu gue, BIP itu penerbit buku anak. Tapi, pas baca persyaratannya yang tergolong mudah apalagi untuk yang tinggal di luar Jabodetabek seperti gue, gue memutuskan untuk mengirim naskahnya ke BIP. 

Gue ngirim naskahnya sekitar September dan dikabari bulan November. Bahwa BIP bersedia menerbitkan buku gue tapi dalam bentuk digital. Sejujurnya, gue mau buku cetak. Tapi, setelah dipikir-pikir, ini rezeki. Bisa jadi emang menurut Tuhan langkah awal yang bisa gue tempuh sebagai penulis adalah dengan menerbitkan buku secara digital terlebih dulu. Jadi, dengan meminta restu orangtua, gue menerima tawaran BIP.

Lika-Liku Paparazzi

Menerbitkan buku itu nggak mudah. Mulai dari pengajuan naskah hingga akhirnya rilis. Begitu pun dengan penerbitan buku Paparazzi ini. Sebagai seseorang yang belum pernah menerbitkan buku sama sekali dan berkomunikasi dengan penerbit dalam hal penerbitan, gue was-was. Takut naskahnya gagal terbit. Setelah kontrak ditandatangani, gue cuma diminta menunggu sementara naskah dalam proses pembuatan cover dan layout. Berbulan-bulan menunggu, tidak ada kabar. Padahal, penandatanganan kontrak sudah selesai sejak Februari 2017. Tapi, sampai April-Mei-Lebaran-Juli, naskah gue statusnya masih sama. Nunggu layout... Makin khawatir. Jadi, hampir tiap jeda sebulan, gue email editornya, Mbak Denti Rahayu, nanyain kabar naskahnya. Tapi, beberapa email nggak dibalas, sisanya dijawab dengan jawaban yang sama; menunggu. Untuk itu, gue dalam tulisn ini juga khusus mau berterimakasih kepada BIP dan Mbak Denti atas kesabarannya mnghadapi penulis seperti saya 🙏

Nggak ada yang bisa dimintai pendapat, gue nanya ke Mbak Marlina Lin, penlis Urgent Wedding terbitan Grasindo. Alhamdulillah, mbaknya welcome dengan pertanyaan gue dan mau membantu memberikan solusi. Oh iya, gue juga mau berterimakasih sama temen dan adek gue, Julia Rahmawati yang dulu udah membantu gue bikin cover Paparazzi and I saat diikutsertakan dalam lomba. Walau berganti judul dan cover, kontribusi dan motivasinya besar banget dalam novel ini. Terima kasih juga kepada Roni Ramdhani, first reader buku ini dan orang pertama pula yang memberikan saran sehingga novel yang awalnya memakan 300 lebih halaman kertas A4 ini bisa dipangkas sedikit. 

Mengikuti saran Mbak Ina, gue nanyain lagi ke Mbak Denti. Tapi, hasilnya sama. Akhirnya, gue memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya ke penerbir. Karena, kalau sudah rilis, pasti dikabari. Alhamdulillah, proses selanjutnya udah nggak terlalu lama. 

Mau Baca Buku Paparazzi?

Oke, ini heading 3-nya kepedean haha tapi, kalau-kalau ada yang mau baca buku Paparazzi, bukunya sekarang sudah rilis dan sudah bisa dibeli di Scoop. Caranya,

1. Download dan Install aplikasi Scoop di Playstore
2. Daftar atau buat akun bagi yang belum punya, atau login bagi yang udah punya akun.
3. Ketik Elsita F atau Paparazzi di kolom pencarian
4. Tekan tombol beli
5. Buat yang pakai Scoop premium, sepertinya bukunya sudah bisa dibaca juga.

So, this is all the happines I want to share with you guys. May Allah bless me and you, always. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

6 komentar: