Catatan harian yang semakin renta dan tua

Kamis, 05 Januari 2017

Detak Detik

Sumber Gambar
Tik...tok...tik...tok.....

Jarum jam berdetak perlahan, bunyinya halus namun terasa memekakkan. Gadis itu berbaring di ruang sempit serba putih, sendirian, gelap dan sunyi. Keringat membanjiri tubuhnya, membasahi ujung kepala hingga kakinya, menciptakan lepek pada seluruh bajunya.

Tik...tok...tik...tok......

Jarum jam masih terus berdetak, seirama detak jantung Rima. Kedua tangannya mengepal, buku-buku jarinya memutih. Sekujur badannya nyeri, Kepala, bahu, punggung, lengan hingga mata kaki. Ketakutan merayap dari ubin dingin, merambat dan naik ke kaki ranjang kecilnya yang berderit, menyusupi jemari yang resah, berjalan ke perutnya – menciptakan gelombang mual luar biasa yang sudah akrab dengannya, lalu sampai ke pelupuk mata yang kemudian beriak dan membentuk sungai pada anak pipinya.

Rima takut, teramat takut. Detak detik jarum jam itu seolah sayatan pedang pada setiap sendi-sendinya. Menyakiti Rima hingga ke tulang dan ulu hatinya.

Masih tak terlupa, masih sulit untuk terlupa.

Tik...tok...tik...tok.......

Jarum jam itu semakin berirama, seiring melodi kengerian yang selalu membayangi Rima sejak sepuluh tahun lalu.

Tik...tok...tik...tok.......

Tik...tok...tik...tok.......

Tik...tok...tik...tok.......

Tik...tok...tik...tok.......

Tik...tok...tik...tok.......

Dan ledakan itu terjadi! Rima menjerit sejadi-jadinya. Tangan dan kakinya yang terikat pada kasur Rumah Sakit Jiwa itu meronta, meminta dilepaskan segera. Rima ingin lari. Rima harus lari. Bom itu sudah meledak. Malam pergantian tahun yang menggembirakan itu telah merenggut seluruh anggota keluarganya, teman-temannya bahkan kucing kesayangannya. Hanya Rima yang selamat sendiri entah oleh kekuatan magis apa. Kalau bisa meminta, Rima ingin hancur menjadi abu seperti keluarganya saja, karena sesungguhnya saat ini Rima pun sudah rusak bersama kepingan masa lalunya.

4 komentar:

  1. Bagus. Tapi kalo boleh menyarankan, sebaiknya setiap paragraf diberi jarak, supaya tidak membingungkan ketika dibaca. Salam kenal :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sarannya :)
      Akan diedit.
      Jaringan internet yang terbatas bikin jadi modal ketik di Word trus copy paste jadinya berantakan. Salam kenal jugaa :D

      Hapus