Catatan harian yang semakin renta dan tua

Sabtu, 10 Juni 2017

[Ebook Review] Wheels & Heels By Irene Dyah Respati

Judul Buku: Wheels & Heels
Penulis: Irene Dyah Respati
Penerbit: PT. Elexmedia Komputindo
Tahun Terbit: 2015
Editor: Pradita Seri Rahayu
ISBN: 978-602-02-75475
Rating: 4/5

Pangeran memalsukan citra saat bertemu Cinderella di belantara
Cinderella memalsukan busana saat berdansa dengan Pangeran di istana
Dan toh, mereka bahagia selamanya

Abilaasha tak bisa lepas dari gaun mewah, high heels, dan dunia gemerlapnya. Sedangkan, Aidan selalu lekat dengan kemeja aneh, serbakaku, dan dunia otomotifnya.

Dan dunia berbeda itu mempertemukan Abby dan Aidan.

Mereka berperan, berpura-pura, beradu dalam rahasia.

Ketika kejujuran ditunjukan oleh masing-masing pemeran, apakah semua akan tetap sama?

****

Abby dan Aidan dipertemukan pertama kali dalam sebuah agenda pemberian materi oleh Aidan kepada para usher sebagai pegangan untuk bahan presentasi mereka dalam peluncuran produk otomotif sebuah perusahaan dalam hal ini, mobil. Abby yang memang terkenal dengan penampilan cantik, glamor, sexy dan mempesonanya secars cepat telah membuat Aidan tertarik dan tidak mampu mengalihkan pandangan dari kaki-kaki jenjangnya. Sifat Abby yang memang usil dan jahil pun membuat ia tergelitik untuk mengerjai Aidan. Dan, ternyata, pria jangkung nan tampan namun sayangnya berpenampilan aneh dan out of mode itu adalah tipe pria yang pemalu, kikuk, dan mudah blushing.

Pekerjaan Abby yang memang berhubungan dengan bidang otomotif membuat dia akhirnya jadi banyak bertemu dengan Aidan. Dan, pertemuan mereka itu akhirnya membawa pada agenda sama-sama hadir dalam acara Jakarta Fashion Week, salah satu pagelaran fashion yang sangat terkenal. Awalnya, Abby tidak mau merendahkan dirinya yang memang selalu dikejar-kejar pria dengan mengajak Aidan jalan duluan, tapi daripada sendirian, ia pun akhirnya memilih menghubungi Aidan duluan. Tapi, ternyata Aidan adalah tipe pria menyebalkan yang sok penting. Pria itu baru menjawab pesan what'sapp Abbybsetelah beberapa jam dan juga terhitung lamaaaaa banget kalau balas chat. Bikin Abby bete setengah mati, tapi selain hal itu ada juga hal yang lebih menyebalkan. Ketika Aidan menyamakan bulu yang digunakan salah satu model dalam JFW dengan upil. Upil pemirsahhh.... Dan, setelah membuat Abby kesal dengan aksi melucunya yang sungguh tidak lucu itu, pria itu kemudiaj melontarkan pertanyaan yang cukup membuat Abby tersinggung. Ia bertanya apa jenis mobil yanh Abby miliki.

Meski menggunakan barang bermerk, sebenarnya Abby bukanlah berasal dari keluarga kaya raya. Ia adalah seorang Cinderella dengan adik-adik yang masih harus disekolahkan serta warung makan milik keluarganya yang hampir bangkrut setelah ayahnya meninggal. Pertanyaan yang Aidan tujukan membuat Abby berpikir bahwa Aidan menilainya dengan materi. Walau memang, seperti yang Nicolette, sahabatnya, katakan, Abby butuh pria kaya yang bersedia menjadi pangerannya dan akan mengeluarkan Abby dari jurang kemiskinan. Aidan memnuhi syarat itu, karena ia adalah anak dari salah satu pengusaha terkenal di Indonesia, namun bagi Aidan walaupun ia menyuaki Abby, ia dan Abby akan sulit bersama. Karena Aidan tidak bisa berhubungan dengan wanita yang memiliki kehidupan glamor. Abby sendiri, walau dengan segala kesalahpahaman yang sering terjadi antara dirinya dan Aidan, kekaukan pria itu dan ketidakmodisannya, tanpa sengaja, Abby sudah menjatuhkan hatinya untuk Aidan, satu-satunya laki-laki yang pernah dekat dengannya yang mau banjir-banjiran mengantarkan persediaan makanan untuknya, bahkan sebelum tahu Aidan adalah anak orang kaya. Bagaimana ini? Abby suka Aidan yang kaya tapi bukan karena kekayaannya, sementara Aidan malah bilang tidak bisa berhubungan dengan Abby karena wanita itu terlalu glamor untuknya.

****

Sukaaaaaak banget sama novelnya 😍. Loveable, enjoyable, ngakakable, plus baperable. Ini adalah novel solo mbak Irene pertama yang saya baca dsn sukses langsung jatuh cinta. Jadi penasaran sama tulisan-tulisannya deh. Buku ini rekomen banget buat yang doyan cerita roman yang nggak menye-menye. Konflik Abby dan Aidan biasa aja sebenernya, karena zaman sekarang kisah Cinderella yang ketemu pangeran kayak udah banyak terjadi dan itu sama sekali bukan masalah. Tapi, interaksi keduanya sangat sangat menghibur dan menyenangkan untuk dinikmati. Dijamin bakal ketawa-ketaws ngakak saking lucu, gregetan saking gemesnys, oh dan yah I reallu love Aidan's character. Cowok pemalu yang bisa sadis juga kalo ngomong itu, tapi gampang banget memerah digodain dikit meski sebelumnya dia serius abis bener-bener ngegemesih. Pen gigit jadinya kalo orangnya ada 😂

Dan, menariknya adalah ilustrasi status-status Facebook Abby dan kenyataan bahwa Aidan suka lihatin, merhatiin dari jauh gitu katanya sebagai fans tapi aslinya naksir setengah mati. Abege feels banget ya penjelasanku tapi swear novelnya lucu dan cakep banget. Oh ya ada adegan baper-baperan juga antara Abby dan ibunya, saya sempet baper karena emang lagi rindu rumah dan harus menelan fakta pahit lebaran tahun ini nggak bisa mudik (curhat 😭).

Berikut ada beberapa kutipan yang buatku menarik dari novel ini:

  1. Masih untung, hanya dikira bodoh. Daripada dituduh jadi wanita simpanan - Davina, hlmn 11
  2. A selfie everyday keeps doctors away - Bams, hlmn 18
  3. Cantik, eksis di acara gaul, tapi sendirian. Mengenaskan sekali. Sanda jepit saja ada pasangannya... - hlmn 26
  4. Kamu tulis suka bolu, jadi aku belikan bolu untukmu - Aidan, hlmn 45
  5. Tidak semua pria harus memperhatikanmu dan mematuhi keinginanmu kan, Abby? - Aidan, hlmn 48
  6. Wanita-wanita super cantik yang glamor, high-maintenance, penggoda, sulit ditolak. Kalian semua terlihat seperti boneka yang seragam, berkilauan di dalam bola kaca yang tidak ingin kumasuki. Kalian terlihat ... berbahaya. Dan aku tidak yakin ingin mengenal kalian lebih jauh - Aidan, hlmn 50
  7. Mobil dan wanita. Kenapa, ya acara mobil harus selalu dibumbui kehadiran wanita sebagai pemanis? Apa karena keduanya adalah mainan para pria, sehingga kaum Adam merasa perlu menyatukan keduanya dalam satu ruang dan waktu untuk mendapatkan gambaran optimal? - hlmn 50
  8. Diperhatikan wanita seperti kamu membuatku besar kepala - Aidan, hlmn 70
  9. Abby, sometimes we are not okay and it is okay - Aidan hlmn 147
  10. Bagi manusia uang berapa pun tidak akan cukup. Kamu punya seratus juta bisa habis. Punya dua ratus juta pun sama saja. Selamanya seperti itu - Nicolette, hlmn 250
  11. Karena aku juga akan memperjuangkanmu. Bahkan ketika situasi menjadi sulit sekalipun - Aidan, hlmn 266

Tidak ada komentar:

Posting Komentar