Catatan harian yang semakin renta dan tua

Senin, 11 Februari 2019

[KDrama] Witch at Court

Sumber Foto
Judul: Witch at Court
Genre: Drama Hukum
Pembuat: KBS Drama Production
Negara: Korea Selatan
Bahasa: Korea
Produser Eksekutif: Ji Byung-hyun, Kim Jong-shik, Song Jae-joon
Produser: Choi Jun-ho, Seo Byung-chul
Kamera: Single-camera
Durasi: 60 menit per episode
Rumah Produksi: iWill Media
Distributor: Korean Broadcasting System
Jaringan Penyiar: KBS2
Tanggal Rilis: 9 Oktober 2017
Pemain:

Jung Ryeo-won as Ma Yi-deum (Sumber Foto)



Yoon Hyun-min as Yeo Jin-wook (Sumber Foto)
Setelah dinyatakan bebas dari tuduhan kekerasa seksual yang dilakukan Cho Gap Soo, Kwak Young Shil sebagai salah satu korban yang menyimpan bukti kejahatan laki-laki itu pun menghubungi Min Ji Sook, jaksa yang menangani kasus tersebut. Ia hendak memberikan satu-satunya bukti kuat yang dapat membuat Cho Gap Soo terjerat hukum tindak pidana. Namun sayang, pertemuan tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Kwak Young Shil menghilang sebelum sempat bertemu Min Ji Sook dan Cho Gap Soo dapat menjalankan hidupnya dengan normal lalu 20 tahun kemudian hendak mencalonkan diri sebagai calon walikota Youngpal.

Sementara itu, setelah sekian lama melakukan pencarian terhadap ibunya namun tidak membuahkan hasil, Ma Yi Deum, putri Kwak Young Shil memutuskan untuk menjadi jaksa. Perjalanan karier Ma Yi Deum bisa dikatakan cukup lancar, namun karena tidak mau menutupi tindak pidana yang dilakukan Kepala Jaksa, Ma Yi Deum pin dipindahkan ke Unit Pidana Terhadap Wanita. Di unit ini, ia bertemu dengan seorang jaksa bernama Yeo Jin-wook yang merupakan mantan psikiater, juga Min Ji Sook yang hingga 20 tahun berlalu, masih menyelidiki kasus kekerasan seksual di tahun 1997 serta kasus raibnya Kwak Young Shil sebagai saksi kunci kasus tersebut.

****

Drama ini adalah drama bergenre hukum yang berfokus pada tindak pidana pelecehan dan kekerasam seksual. Topik ini menurut saya menarik sekali untuk diikuti karena fokus materinya yang dalam beberapa drama detektif dan hukum lainnya selalu memuat kisah tentang pembunuhan. Awalnya, saya mengira bahwa drama ini beraliran feminis, jelas saja apalagi lihat dari temanya. Namun ternyata, kasus kekerasan seksual yang dimaksud disini bukan hanya kekerasa seksual atau pelecehan terhadap perempuan saja namun juga terhadap laki-laki. Meski memang porsi tindak pidana kekerasa seksual terhadap wanita lebih banyak. Kekerasan terhadap laki-laki dalam drama ini hanya satu sih, tapi cukup membantah asumsi feminis seperti yang saya buat di awal-awal menonton.

Dramanya keren. Mengusung tema hukum tidak lantas membuat ceritanya jadi kaku. Justru ada bumbu komedi yang sangat menghibur dan bisa dikatakan sebagai intermezzo di tengah kasus-kasus pelik yang ditangani Ma Yi Deum dan kawan-kawannya. Karakter Ma Yi Deum juga unik disini. Sejak kecil ia adalah gadis yang ceplas-ceplos, ceria, dan tidak pantang menyerah. Kehilangan ibunya tidak lantas membuat karakter dan sifatnya berubah. Ia tetap Ma Yi Deum yang 'parah'. Ia lucu, kadang sok tahu, punya sifat buruk apalagi dalam hal memperjuangkan kasusnya. Namun, seiring berjalannya cerita, hal itu berubah ke arah yang baik sehingga tidak menjadikannya tokoh yang menyebalkan. Sementara Yeo Jin wook adalah mantan psikiater yang cenderung tenang, kalem, tampan dan selalu punya banyak pertimbangan dalam melakukan sesuatu termasuk saat melaksanakan investigasi. Tipe pria idaman gitulah.

Unsur romansanya ada, namun tidak terlalu mencolok. Cuma sedikit, tapi manis kalau menurut saya. Saya suka interaksi Yi Deum dan Jin Wook dalam menunjukkan perasaan masing-masing. Drama ini juga dijamin bisa membuat penonton tegang dan jengkel terutama pada karakter Cho Gap Soo. Tapi walau demikian, aktingnya patut diacungi jempol. Juara deh kalau soal karakter antagonisnya. Punya ciri khas juga. Dramanya rekomen buat pencinta drama Korea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar