Catatan harian yang semakin renta dan tua

Selasa, 05 Februari 2019

[Movie] Insya Allah Sah

Sumber Foto
 Judul: Insya Allah Sah
Sutradara: Benni Setiawan
Produser: Manoj Punjabi
Penulis: Benni Setiawan
Musik: Aghi Narottama, Bemby Gusti
Perusahaan Produksi: MD Pictures
Tanggal Rilis: 25 Juni 2017
Negara: Indonesia
Bahasa Indonesia
Pemeran:
Pandji Pragiwaksono as Raka
Titi Kamal as Silvi
Richard Kyle as Dion
Donita as Kiara
Ferdy Taher as Tommy
Joe P Project as Jody
Budi Dalton as Dony
Budi Arab as Ipank
Ira Maya Sopha as Tante Sinta
Tanta Ginting as Polisi Sabar Ikhlas
Deddy Mizwar as Ayah Silvi
Prilly Latuconsina as Silvi
Marcella Zalinaty as Istri Pejabat
Happy Salma as Anna
Fitri Tropica as Manajer Gedung Wanita
Lydia Kandou as Ibu Silvi
Bayu Skak as Anto
Gary Iskak as waria
Arie Untung as Andi
Ardit Erwandha as driver ojek online
Karina Suwandi as Mama Dion
Alexa Key as Diah

Credit: Wikipedia 

Suatu hari, saat Silvi berkunjung ke kantor Dion, kekasihnya, ia terjebak di dalam lift bersama seorang laki-laki aneh yang doyan berdakwah, Raka namanya. Dan, namanya orang kena musibah, secara otomatis Silvi jadi ingat Tuhan, di samping memang ada Raka yang tergolong sebagai seseorang yang religius. Di dalam lift yang mati, Silvi pun bernadzar.
"Ya Allah jika Engkau memberikan hamba kesempatan hidup, hamba janji akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Hamba nggak akan minum alkohol lagi. Hamba akan memberikan sebagian penghasilan ke anak yatim. Hamba akan shalat dan puasa. Jika hamba diberikan kesempatan hidup lagi, hamba berjanji akan menaati perintahMu dan menjauhi laranganMu, dan hamba berjanji akan menjadi muslimah yang soleha."
Setelah itu, lift pun terbuka, Silvi dan Raka selamat, dan ia sukses dilamar Dion di depan karyawan-karyawan kantornya. Tapi ternyata, kesialan Silvi tidak berhenti hanya pada lift mati. Persiapan pernikahannya bersama Dion justru mengalami hal yang lebih parah, banyak hambatan, tentu juga kemunculan Raka yang lebih sering mengekori hidupnya sejak ia mengucapkan nadzarnya.

Film ini adalah film bergenre drama-komedi plus religi. Karena meskipun banyak hal-hal konyol di dalam, film ini juga mengandung niai syi'ar dan tausiyah kalau menurut saya pribadi. Walaupun syi'ar tersebut hanya datang dari Raka sebagai reminder bagi Silvi. Reminder tak diinginkan yang lebih sering terasa mengganggu.

Cerita yang paling dominan mengisi film berdurasi satu jam lebih sekitar 20 menit ini adalah persiapan pernikahan Silvi dan Dion dan berbagai tetek bengeknya. Yang paling menonjol adalah pengurusan gedung pernikahan yang selalu tidak bisa sesuai dengan tanggal cantik yang sudah mereka tentukan. Jadi semacam reminder juga sebenarnya buat kita bahwa menikah itu nggak gampang. Mempersipkan pernikahan adalah waktu yang teramat krusial bagi dua orang yang berencana menikah. Ada saja hambatan, ada saja godaan, yang seolah menjadikan pernikahan itu sebagai sesuatu yang nggak seharusnya terlaksana. Soalnya terlalu banyak cobaannya, jadi kayak mungkin nggak jodoh makanya nggak pernah ada yang berjalan mulus. Dan, dari sinilah mental pasangan tersebut diuji.

Tapi, walau ceritanya banyak porsi tentang mengurus pernikahan, main idea film ini bukan pada proses menuju pelaminannya Dion Silvi. Lebih kepada menunaikan janji. Makanya saya bilang kalau filmnya juga bergenre religi. Raka, sebagai salah satu karyawan Dion, adalah seseorang yang amat religius dalam kesahariannya. Dan, karena ia menjadi saksi nadzar dan janji Silvi saat terjebak di lift, ia menjadi punya kewajiban untuk mengingatkan Silvi akan janji tersebut. Ada banyak pesan-pesan keagamaan yang disampaikan dalam film ini. Baik secara tersirat, maupun secara gamblang disebutkan dengan mengutip beberapa ayat dalam Al-Qur'an.

Saya suka filmnya. Suka banget malah. Nggak hanya mengibur tapi juga memberikan manfaat bagi penontonnya. Satu pesan penting yang amat ditekankan dalam film ini; bahwa menepati janji itu wajib hukumnya, dan mengingatkan janji orang lain juga memiliki kedudukan yang sama. Karena sejatinya, ketika mengucap janji, kita sudah membuat kesepakatan tak tertulis untuk berbisnis dengan Tuhan. Dan, hukumnya wajib untuk ditepati. 

2 komentar: