Catatan harian yang semakin renta dan tua

Minggu, 03 Februari 2019

[Movie] Crazy Rich Asians

Sumber Foto
Judul: Crazy Rich Asians
Produser: Nina Jacobson, Brad Simpson, John Penotti
Skenario: Peter Chiarelli, Adele Lim
Berdasarkan: Kaya Tujuh Turunan oleh Kevin Kwan
Musik: Brian Tyler
Sinematografi: Vanja Cernjul
Penyunting: Myron Kerstein
Perusahaan Produksi: SK Global Entertainment, Starlight Culture Entertainment, Color Force, Ivanhoe Pictures, Electric Somewhere
Distributor: Warner Bros. Pictures
Tanggal Rilis: 7 Agustus 2018 (TCL Chinese Theatre), 15 Agustus 2018 (Amerika Serikat), 11 September 2018 (Indonesia)
Durasi: 120 menit
Negara: Amerika Serikat
Bahasa: Inggris
Pemain:

Constance Wu as Rachel Chu
Sumber Foto

Henry Golding as Nicholas Young
Sumber Foto

Crazy Rich Asians adalah sebuah film yang diangkat dari novel karya Kevin Kwan yang berjudul Kaya Tujuh Turunan. Berkisah tentang Rachel Chu, seorang profesor di bidang ekonomi yang masih sangat muda. Ia cantik, cerdas, dan berpacaran dengan Nicholas Young atau yang akrab disapa Nick, pewaris utama kekayaan keluarga Young yang sudah terkenal di berbagai belahan dunia. Awalnya, Rachel tidak tahu tentang identitas Nick yang sebenarnya sampai tiba saatnya Nick membawa serta Rachel pulang ke Singapura untuk menghadiri pernikahan sahabatnya.

Sebagai gadis cantik yang juga cerdas, Rachel tidak menemui kesulitan dalam memperkenalkan diri atau pun berbaur dengan keluarga Nick. Hanya saja, sejak perkenalan pertama, Rachel sudah dapat mendeteksi bahwa ibu kandung Nick tidak menyukainya, dengan alasan Rachel 'terlalu Amerika' untuk Nick. Selain penolakan secara halus dari ibu kandung Nick, Rachel juga tidak disukai banyak teman-teman Nick terutama di kalangan para gadis. Ia memang pantas dicemburui, tapi bukan hal itu yang menjadi masalah utama. PR yang ditemu profesor cantik ini begitu tiba di Singapura adalah bagaimana cara mendapatkan restu dari orangtua Nick.

Secara konflik, konflik dalam film ini sudah amat lazim dan banyak ditemukan dalam banyak cerita-cerita film lain, buku, FTV, drama Korea, bahkan sinetron di Indonesia. Ketika wanita biasa menjalin hubungan dengan lelaki kaya raya sejak zaman nenek moyangnya, maka yang akan menjadi kendala dalam hubungan mereka adalah restu. Mata duitan sudah barang tentu akan melekat sebagai nama belakang si wanita. Dalam film ini, karena Rachel adalah wanita kuat, cerdas dan berpendidikan, ditambah lamanya ia menjalani kehidupan dalam dunia modern, hal itu justru menjadi tantangan, bukan hambatan. Dan, buat saya ini yang menjadikan film ini menarik dan asyik buat ditonton. Nick dan Rachel tidak main kucing-kucingan dengan orangtua Nick. Ia juga tidak merasa terintimidasi ataupun berkecil hati hingga bersedih dengan perlakuan teman-teman Nick yang di luar batas. Bisa dibilang, Rachel menjadi karakter favorit saya dalam film ini.

Kemudian, karena film ini mengambil cerita yang condong dengan budaya dan ras tertentu, dalam hal ini China, beberapa budaya juga masih diselipkan. Dan juga fakta, bahwa dimana-mana beberapa paham konvensional memang masih sangat melekat dalam diri manusia. Di Indonesia contohnya, paham bahwa perempuan tidak perlu memliki pendidikan tinggi karena ujung-ujungnya juga akan menjadi ibu rumah tangga masih banyak dianut oleh beberapa orang. Walaupun memang paham tersebut terbantahkan dengan fakta bahwa tingkat kecerdasan pada anak sebagian besar diturunkan dari ibunya, sehingga sang ibu sebagai sekolah pertama bagi anaknya, wajib memiliki pendidikan. Dalam film ini, penolakan terhadap Rachel Chu yang sebenarnya sangat ideal sebagai seorang ibu, selain menghormati keluarga calon suaminya dan mencintai Nick, ia adalah seorang profesor ekonomi di usianya yang masih sangat muda, adalah alasan bahwa ia 'terlalu Amerika'. Ibu Nick meninggalkan kuliahnya di bidang Hukum agar bisa membantu suaminya mengelola perusahaan, sementara Rachel dianggap tidak akan mampu mengikuti jejak tersebut, karena terlalu Amerika, terlalu liberal, terlalu modern pemikirannya dan mungkin terlalu berpendidikan. Jadi, bisa kita lihat, bahwa tidak hanya di Indonesia, paham dan pemikiran konvensional juga masih berlaku di negara lain.

Selanjutnya, karena filmnya bercerita tentang laki-laki kaya yang jatuh cinta dengan wanita biasa saja, bintang yang paling bersinar dalam cerita ini mungkin adalah Nicholas Young, si pria kaya dengan banyak penggemar di mana-mana. Jadi, kehidupan yang ditunjukan, walau tidak terlepas dari paham konvensional yang saya sebutkan di atas, adalah kehidupan glamor penuh kemewahan. Dan itu juga tercermin dari teman-teman Nick. Unsur sinematografi dalam film ini juga membantu banget dalam menampakkan hal tersebut.

Secara keseluruhan, saya suka banget sama ceritanya, sama filmnya, dan jadi super pengen baca novelnya juga. Filmnya seru, ada sedikit komedinya juga dan sudah pasti romantis dan asyik untuk dinikmati. Satu hal yang saya petik dari buku ini; jadilah perempuan yang cerdas dan tangguh dalam menghadapi penolakan. Dan ketika kita ditolak oleh seseorang karena kecerdasan dan ketangguhan yang kita miliki, tidak perlu bersedih. Karena sudah pasti mereka yang akan menyesal nanti.

2 komentar: