Catatan harian yang semakin renta dan tua

Selasa, 13 Juni 2017

[Ebook Review] Antologi Rasa By Ika Natassa

Judul Buku: Antologi Rasa
Penulis: Ika Natassa
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Agustus 2011
Editor: Rosi L. Simamora
Desain Cover: Ika Natassa
Tebal Buku: 344 hlmn; 20 cm
ISBN: 978-978-22-7439-4
Rating: 3/5

Keara
We both just people who worry about the breaths we take, not how we breath. How can we be so different and feel so much alike, Rul? Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuatku jatuu cinta, my dear, aku disini terbaring menatap bintang-bintang langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu. Three years of my wasted life loving you.


Ruly

Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa mungkij satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, "Pak, istrinya sudah sadar," dan bahwa gue bahkan tidak sedikit pun berniat. mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus Rul.

Harris
Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain tidak pernah gagal membuat mereka klepek-kelepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, "Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being that chauvinistic jerk that I love." That's probably as close as I can get to hearing that she loves me.

Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if the person that you love, you find a bestfriend instead of lover? 


****


Keara cinta Ruly, tapi Ruly  cinta Denise yang sayangnya sudah menikah dengan Kemal. Bertahun Ruly clueless dengan perasaan Keara, ternyata Keara sama cluelessnya dengan Ruly. Selama bertahun-tahun juga dia nggak sadar kalau Harris, sahabat dan partner wine wine solution-nya ternyata juga cinta mati dengan dia. Miris, di antara mereka berempat, hanya Harris yang paling sadar, jadi dia yang paling terluka. Namun, status persahabatannya dengan ketiga orang tersebut membuat dia hanya bisa diam-diam berdoa dalam hati semoga suatu hari nanti Denise sadar akan perasaan Ruly dan Keara berbalik menatapnya sebagai laki-laki yang dicintai. Namun, belum juga doa itu terkabul, sebuah bencana terjadi. Agenda jalan-jalan Harris dengan Keara ke Singapura untuk nonton F1- harusnya Ruly ikut tapi mendadak batal, justru menjadi sumber malapetaka terhadap kehidupan persahabatannya dengan Keara. Pengaruh alkohol dan posisi Keara yang sedang dalam pelarian dari perasaannya terhadap Ruly membuat ia secara tak sengaja melakukaj sesuatu yang secara mabuk atau pun sadar, tak bisa Harris tolak baik sebagai laki-laki normal maupun sebagai laki-laki yang mencintainya. Hubungan Harris Keara kacau, tapi Ruly masih tetap sama cluelessnya tentang perasaan Keara.

Sejak pertama kali baca karya Ika Natassa -,Critical Eleven, saya sudah tertarik dengan gaya penulisannya. Khas dan benar-benar Ika Natassa sekali. Tapi, novel Antologi Rasa ini agak berbeda. Karena, menggunakan POV bergantian antara tokoh-tokohnya, walau memang yang dominan adalah POV Keara, disusul Harris, Ruly, kemudian ada tokoh tambahan Panji Wardhana. Tokoh tambahan yang sayang sekali lebih menarik perhatian ketimbang tokoh utamanya, heran juga saya malah ngefans sama dia 😹

Buku ini menceritakan kisah cinta saling silang atau mungkin bisa juga dibilang rantai makanan atau lingkaran setan yang nggak ketahuan dimana ujungnya. Tapi, lewat kisah cinta Keara, Harris, Ruly dan juga Panji ini - saya nggak bisa mengeluarkan Panji begitu aja sebagai tokoh yang berpengaruh, kita disuguhi kehidupan metropolis kalau nggak bisa dibilang nyarus hedonis para anak ibukota. Dalam hal ini, Keara sebenarnya jadi tokoh yang kurang saya sukai. Memang sih semua tokoh yang ada punya  satu karakter sama, ceplas-ceplos. Tapi, saya kurang suka dengan sifat Keara yang terasa terlalu memunculkan 'kejelekan-kejelekan negerinya.' Mulai dari Jakarta yang panas dan dibenci karena kemacetannya - it's true but mendapati kota itu dijelaskan sedemikian rupa entah kenapa nggak sreg aja, sampai menyentil pada industri musik Indonesia dan band-band yang dianggap kampungan. Yah buat saya, meski mungkin aliran musiknya kurang modern, at least mereka berkarya. Baca statement-statement Keara kok kayak berasa musik Indonesia dicap busuk banget. Padahal, banyak kok band-band Indonesia yang kerennya bahkan kebangetan.

Tokoh-tokoh dalam buku ini walau punya sifat-sifat yang berbeda, tapi punya kesamaan dalam hal memendam cinta, punya gaya penceritaan yang sama. Hanya dibedakan oleh penyebutan diri sendiri, jadi berasa kalau mereka adalah 1 orang yang dibelah jadi 3 bagian. Tapi tetap seru sih, nggak ada perasaan kayak bosan gitu bacanya. Statement-statement tentang cinta dalam buku ini juga juara. Emang sih ya khas Ika Natassa banget. Belum, beberapa informasi tambahan seperti film-film, langsung bikin pembaca tahu kalau penulisnya movie addict, referensi buku - bikin kita tahu juga kalau penulisnya punya selera yang tinggi terhadap buku bacaan, bikin buku ini tambah asyik untuk dinikmati. But, yang menyayangkan adalah tidak ada kelanjutan nasib Panji disini, well maybe saya nggak puas pada part ini karena saya ngefansnya sama Panji, terus juga kisah cinta Keara dan Ruly pas udah bab bab terakhir berasa maksa dan "oh gitu doang". Yah tapi harus diakui sih kalau "oh gitu doangnya" adalah alasan yang bikin kisah mereka bertiga jadi terasa lebih real. Buku ini bukan jenis bacaan romance yang menyajikan kisah cinta yang akan bikin kita termehek-mehek saking gregetannya, justru lebih pada nunjukin kalau "dalam real life gini loh cinta dan relationship itu.

6 komentar:

  1. aku malah baca sampai dua kali...suka sama tokoh Harris Risjad & Keara Tedjasukmana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selera orang beda-beda sih Mbak hehe. Aku malah kurang suka Keara-Harris, prefer Keara-Panji 😹

      Hapus
    2. Selera orang beda-beda sih Mbak hehe. Aku malah kurang suka Keara-Harris, prefer Keara-Panji 😹

      Hapus
  2. Saya juga team Keara-harris. Bagi saya mereka berdua sekufu.

    BalasHapus