Catatan harian yang semakin renta dan tua

Kamis, 04 Januari 2018

[Resensi] Parade Para Monster By Eva Sri Rahayu

Judul Buku: Parade Para Monster
Penulis: Eva Sri Rahayu
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama – M&C (Penerbit Clover)
Editor: Vivekanada Gitandjali TD
Editor Supervisi: Risma Megawati
Ilustrasi: Grace Dijauw/RSDF
Desain Sampul & Grafis: Heru Lesmana
Cetakan Pertama: 2017
ISBN: 9 786024 286736
Rating:

“There’s a monster inside me.”

Semenjak kekuatan misterius dalam dirinya bangkit, Weena jadi sangat terobsesi pada Festival Halloween yang diadakan di Greenwich Village di Manhattan. Bagi Weena yang dianggap monster, tidak ada tempat yang lebih cocok selain Festival Halloween: paradenya para monster!

Bersama dengan sahabatnya, Jack, Weena mendaftar sebagai volunteer di Festival itu. Sayangnya pengajuan mereka ditolak. Tapi tiba-tiba, muncul undangan misterius untuk datang ke Festival Halloween “yang lain”.

Sebuah undangan yang membuka pintu ke dunia para monster... yang akan membahayakan nyawa mereka berdua!

“I am never afraid, never sad, and never cry. I will destroy those who hurt me. I am a monster.”

****
Awalnya, Weena adalah gadis biasa. Namun, segalanya berubah ketika secara tiba-tiba ia dapat memindahkan benda-benda sesuai keinginannya. Teman-temannya sontak menganggapnya menakutkan, monster. Oleh karenanya, sejak kecil Weena sudah terbiasa hidup nyaris terisolir dengan orang-orang di sekitarnya. Beruntung, ia mengenal Jack, cowok yang sekolah di tempat yang sama dengannya dan ternyata tidak mempermasalahkan keanehan yang dimilikinya. Weena dan Jack sama-sama terobsesi pada Halloween. Keduanya pun mendaftar menjadi relawan di Festival Halloween di Manhataan, namun ditolak. Tapi, kemudian mereka mendapat undangan misterius. Ternyata ada Festival Halloween lain yang mengundang mereka kesana. Di tempat itulah petualangan mereka dimulai.
****
Parade Para Monster adalah buku Eva Sri Rahayu pertama yang saya baca. Ketinggalan banget ya hihi. Tapi, walau buku pertama, di awal-awal baca buku ini udah langsung suka sama ceritanya. Harus diakui kalau penulis genre fantasi di Indonesia masih jarang. Bacaan fantasi kita rata-rata kayaknya masih didominasi buku terjemahan. Jadi, saya appreciate banget setiap ada penulis Indonesia yang menulis buku bergenre fantasi.

Ide cerita dan tema yang diangkat juga menarik. Halloween! Indonesia memang nggak merayakan festival ini, tapi lewat buku ini saya jadi tahu tentang apa sih sebenarnya Halloween itu? Siapa Jack O’lantern dan kepala labunya yang menyeringai serta mengapa sampai ada perayaan Halloween? Hanya saja di pertengahan unsur roman yang ada entah kenapa terasa sedikit mengganggu karena porsinya yang kebanyakan. Ekspektasi saya lebih ke petualangan fantasi yang akan dialami Weena bersama teman-temannya di negeri Far Far Away. Namun yang dominan rupanya malah debar-debar cinta anak SMA yang diliputi unsur orang ketiga.

Leganya, ketika memasuki konflik utama dan penyelesaian, bagian romannya sudah agak berkurang berganti dengan pertarungan-pertarungan hebat dan cukup sengit kalau boleh saya bilang. Akhirnya ceritanya seru lagi dan sarat petualangan kembali. Endingnya cukup mengejutkan karena dari pertarungan yang ada, saya seperti merasa bahwa buku ini tidak akan menemukan akhir bahagia. Ternyata perkiraan saya salah. Rumus ending yang digunakan sebenarnya mainstream dan banyak ditemukan dalam film-film action yang pernah saya tonton, tapi penulis berhasil membuat pembaca tidak menyadarinya sehingga nggak muncul kalimat “ah paling juga gini....” atau “nanti pasti juga begitu.”


Oh ya satu lagi. Ini bukan kritik, bukan saran, juga bukan penilaian minus terhadap bukunya tapi entah mengapa saya merasa bahwa bukunya sepertinya akan lebih enak kalau menggunakan sudut pandang orang ketiga. Ini hanya pendapat pribadi saya saja sebagai pembaca. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar