Catatan harian yang semakin renta dan tua

Jumat, 25 April 2014

Lagi

Lagi!
Ia ada lagi.
Ia hadir lagi.
Batas itu terbangun lagi.
Jarak itu tercipta lagi.
Tembok Berlin itu…
Ia kembali berdiri kokoh.
Di depanku,
Di belakangmu.
Aku tahu.
Aku melihatnya.
Dia sedang menyeringai, bangga dengan tubuh menjulangnya.
Dia sedang tertawa mengejek, mengejek ke arahku.
Karena pada akhirnya aku kalah, menyerah terhadap kenyataan.
Kenyataan yang pada dasarnya hanya dilihat dari satu sudut mata, satu sudut pandang.
Sudut pandangku!
Kau tak tahu.
Atau kau tahu?
Aku sendiri juga tidak tahu apa kau tahu atau tidak.
Karena batas itu…
Jarak itu…
Tembok Berlin yang sedang menyeringai dan mengejekku habis-habisan adalah hasil karyaku.
Aku yang membangunnya.
Kembali.
Perwujudan dari rasa tidak percaya diriku.
Refleksi dari apa yang bersarang dalam tempurung kepalaku sejak ku tahu dirimu.
Atau sejak ku tak tahu?
Entahlah.
Aku juga tidak tahu apakah aku tahu atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar