Catatan harian yang semakin renta dan tua

Sabtu, 29 Oktober 2016

ReLIFE - Kembali Mengulang Masa SMA

Title: ReLIFE
Genre: Romance, School, Slice of Life
Directed By: Tomo Kosaka
Producet By: Suita Sunaya, dkk
Written By: Michiko Yokete dan Kazuho Hyodo
Music By: Masayasu Tsuboguchi
Studio: TMS Entertainment
Licensed By: NA Funimation
Network: TOKYO MX, GYT, GTV, BS11
Original Run: 2 Juli 2016-24 September 2016
Episodes: 13

SINOPSIS

Cerita berikut mengenai Kaizaki Arata, seorang pria pengangguran berumur 27 tahun, yang gagal di setiap wawancara kerjanya setelah berhenti dari perusahaan tempat ia bekerja dulu. Hidupnya berubah setelah ia bertemu Yoake Ryo dari Laboratorium ReLIFE, yang menawari obat yang dapat mengubah dirinya menjadi seumuran 17 tahun dan agar menjadi subjek dalam percobaan selama satu tahun. Lalu, dia pun memulai kembali hidupnya sebagai seorang siswa SMA.

ULASAN

Sebelum masuk ke ulasan terlebih dahulu saya akan menjelaskan dari mana asal-usul anime ReLIFE ini. Jadi, anime ini adalah adaptasi dari komik/manga karya Yayoiso. Diterbitkan oleh NHN PlayArt (Online) dan Earth Star Entertainment, manga ReLIFE sudah banyak menarik minat dan perhatian. Saya adalah salah satu pembaca manga ini secara online yang memang sudah sejak lama menanti-nantikan akan adanya adaptasi anime untuk manga ini dan akhirnya setelah hampir satu tahun menanti, saya dapat mendapatkan kesempatan untuk menikmatinya. Saya baru mulai mengikuti anime ini di tahun 2015 bulan Juni, meski manganya sudah dipublikasikan sejak Oktober 2013.

Daya tarik yang paling melekat dari manga yang membuat pembacanya menantikan animenya menurut saya pribadi adalah karena ide cerita yang unik. Masa muda adalah hal yang hanya terjadi sekali seumur hidup, dan masa SMA seperti halnya di Indonesia, di Jepang juga merupakan masa-masa paling indah dalam menjalani kehidupan sebagai remaja. Disana kita mulai belajar tumbuh dewasa dan mengenal hal manis bernama cinta.

Dalam hal ini Kaizaki Arata adalah pria yang tak pernah menduga akan mengulang masa SMAnya. Bukan hanya karena itu adalah hal yang mustahil dilakukan, tapi akan memalukan apabila sudah berusia 27 tahun dan masih mendekam dengan seragam sekolah. Akan tetapi, ia mengalaminya. Kegagalan dalam karir yang disebabkan oleh sesuatu hal (nggak akan saya kasih tahu nanti spoiler :D) membuat Arata sulit untuk memulai kehidupannya yang baru. Berkali berusaha, berkali pula ia gagal.

Di suatu malam, ia tak sengaja bertemu dengan seseorang. Tepatnya dihampiri, oleh pria seumurannya yang bernama Yoake Ryo. Ia mengaku berasal dari laboratorium penelitian bernama ReLIFE dimana Arata telah terpilih sebagai subjek penelitian mereka. Arata diminta memulai masa SMAnya! Tentu saja Arata menolak, mengulang masa SMA di usia yang sudah hampir kepala tiga adalah lelucon yang sangat tidak lucu. Tapi ternyata, Yoake Ryo punya solusinya dan Arata benar-benar tampak seperti laki-laki berusia 17 tahun sesudahnya. Sebagai pengangguran, Arata tak hanya menjadi subjek penelitian secara cuma-cuma. Ia dibayar untuk itu dan di akhir masa penelitian akan mendapatkan rekomendasi pekerjaan yang dapat mengubah hidupnya yang malang. 

Seperti yang saya bilang daya tarik anime ini terletak pada keunikan ide ceritanya. Dan yang menjadi nilai tambah adalah unsur komedi yang terdapat di dalamnya. Arata yang sudah 'tua' kembali menjadi murid SMA dengan kebiasaan-kebiasaannya sebagai manusia dewasa yang tentu saja sulit untuk ditanggalkan; salah satunya adalah merokok. Bisa dibayangkan bagaimana lucunya ketika Arata ketahuan membawa korek api ke sekolah (versi manga, dalam versi animenya ia kedapatan membawa rokok sebungkus :v). Dalam adaptasi buku menjadi film atau manga menjadi anime memang akan selalu kita temukan perubahan-perubahan yang kadang mengecewakan, namun dalam hal ini saya justru suka dengan ide sebungkus rokok. Lebih greget :D

Pernah menjadi murid SMA sebelumnya ternyata tidak menyulitkan Arata dalam menemukan teman-teman yang secara cepat bisa langsung dekat dengannya. Kehadiran Ohga, Kariu Rena, Hishiro Chizuru, Tamarai Honoka dan beberapa tokoh lain tidak menjadikan kehidupan SMA Arata membosankan, justru menjadi berwarna dengan polah dan tingkah anak SMA yang kadang membuat Arata terkejut karena ternyata sudah tak sama dengan anak SMA di zamannya. Hanya saja memang dalam hal pelajaran Arata tertinggal jauh di belakang. Sepuluh tahun tidak menengok pelajaran SMA membuatnya lupa dan harus menghadiri banyak remedial bahkan hampir di semua mata pelajaran. Namun, hal itu justru membuatnya mendapatkan banyak teman. Meski memang di hari pertama ia menjadi bahan tertawaan dan olok-olok karena beragam kekonyolan yang terjadi.

Karakter yang ada dalam cerita ini bisa dibilang terhubung satu dengan yang lainnya. Mereka membentuk cerita lengkap yang utuh dan akan terasa kurang jika salah satunya dihilangkan. Tujuan utama adanya penelitian ReLIFE ini bukan hanya agar subjek bisa mengulang indah masa sekolah tapi dipergunakan sebagai media atau sarana dimana subjek dapat menarik sesuatu, hal-hal yang mungkin selama ini telah dilewatkannya sehingga membentuknya menjadi manusia sekarang. Bisa dibilang ReLIFE dilakukan untuk mengubah seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Tak banyak yang tahu, tapi Arata memiliki sisi gelap hidupnya yang membuat ia stuck dan tidak bisa melangkah ke masa depan yang lebih baik. Untuk itulah ReLIFE hadir untuknya, membantunya menemukan kembali makna hidup dan jalan takdirnya yang lebih baik.

Namun, meski penelitian ini semula ditujukan pada Arata, ada banyak hal yang berubah. Bukan hanya pada tokoh utama atau subjek penelitian tapi juga pada seluruh aspek kehidupannya dan lingkungan serta orang-orang yang mengelilingi hidupnya. Kita sama tahu, semua orang selalu punya masalah pribadi dan di antara anak-anak SMA yang polos dan lugu, ternyata menyimpan juga banyak persoalan yang siapa sangka justru sangat terbantu dan mendapatkan penyelesaian yang baik dengan kehadiran Arata di tengah-tengah mereka. Meski terkadang bertindak tanpa berpikir, Arata adalah sosok dewasa tak kasat mata yang secara sadar juga telah membantu membentuk karakter dan pribadi anak-anak SMA di sekelilingnya.

Chara-nya juga cakep-cakep. Nggak jauh beda dengan yang ada di manga, FYI manganya berwarna jadi asyik banget dibacanya dan di anime saya nggak menemukan perbedaan bentuk chara kecuali saat Arata berusia 27 tahun dan sepuluh tahun lebih muda.

Saya benar-benar sangat menikmati menonton animenya. Meski sudah membaca manganya dan sebagian besar ceritanya saya hapal di luar kepala, menyaksikan tokoh-tokoh yang tadinya hanya dapat saya bayangkan dalam imajinasi, kini terasa seolah hidup dan benar-benar berperan sebagaimana mereka mestinya. Tidak ada rasa bosa, dan setiap kali saya dibuat tertawa dan terharu oleh beberapa adegan yang menunjukkan betapa dalamnya makna hidup. 

ReLIFE tidak hanya berperan sebagai media penghibur dan pemuas rasa haus para penggemarnya akan adapatasi anime terhadap manganya tapi juga memberikan sesuatu yang berharga. Banyak yang diajarkan anime ini, khususnya tokoh utama. Selain itu, banyak pula contoh kasus dalam hidup yang sering kita temui dan anime ini seolah memberi solusi atau alternatif dalam bertindak. 

Yang kurang dari anime ini mungkin hanya dari segi soundtracknya. Beberapa saya suka, beberapa tidak. Selera musik memang berbeda-beda, tapi yang paling kurang sreg mungkin BGM-nya. Nggak tahu kenapa tapi kadang saya merasa terganggu dengan BGMnya apalagi ada adegan yang menurut saya hanya memerlukan lagu hening justru terusik dengan BGM yang terlalu nyata terdengar.

Btw, kalau dari segi manga ceritanya cukup panjang dan saya benar-benar mengharapkan adanya Season 2 untuk ReLIFE. Meski sejak awal sudah ada perkembangan karakternya, tapi berdasarkan manga-nya itu semakin terasa menjelang masa berakhirnya ReLIFE dan saya penasaran banget pengen lihat juga seri animenya gimana. Apalagi mulai ada bumbu cinta (yah saya cewek jadi pasti nyari roman-romannya :v). Untuk Season 2 saya sempat baca sekilas ada bocoran akan tayang Juli tahun 2017 setalah sebelumnya pada April 2016 akan mendapatkan adaptasi Live Action. Semoga saja benar dan tidak diundur. I cannot wait for the next season and the live action adaptation :D

4 komentar:

  1. wah aku baru aja nonton animenya. tinggal 3 episode lagi >< ide ceritanya emang bagus ya relife ini. Pengen baca manganya, tapi sayang manganya belum tamat ya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seruuuu... manganya worth kok buat dibaca dan lebih asyik lagi ceritanya. Iya masih on going, yah harus sabar nunggu tiap update-an hehe

      Hapus
  2. Belum pernah nih anime seperti ini, mba. Dulu kebayangnya ya Candy Candy :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha Candy Candy udah dari kapan tahu hehe... Anime sekarang ceritanya lebih bervariasi dan meski nggak semua bisa dibilang bagus (sesuai selera, kan) ada juga anime yang banyak banget penikmatnya salah satunya ReLIFE. Bahkan sebelum ada animenya, manganya udah top banget juga. Idenya menarik sih :))

      Hapus