Catatan harian yang semakin renta dan tua

Kamis, 09 Maret 2017

[Anime] Orange

Judul: Orange
Producer: Telecom Animation Filmss, TMS Entertaiment
Type: TV Series
Status: Completed
Genre: Drama, Romance, School, Sci-Fi, Shoujo
Episode: 13
Rating: 8.4

Suatu hari, Naho Takamiya menerima surat yang ditulis oleh dirinya sendiri 10 tahun di masa depan. Saat dibacanya, surat ini berisi kejadian yang sama persis dengan hari itu, termasuk dengan masuknya murid baru di kelasnya yang bernama Kakeru Naruse. Naho dari 10 tahun yang akan datang terus berkata bahwa dia memiliki banyak penyesalan, dan dia ingin memperbaikinya agar Naho di masa lalu bisa membuat keputusan yang tepat.

****

Anime ini berasal dari salah satu manga yang saya ikuti. Saya suka dengan ide ceritanya, unik dan nggak biasa. Walau beberapa novel sudah pernah ada yang mengangkat tema tentang dunia paralel, konflik yang dibahas dalam cerita ini berbeda.

Bercerita tentang penyesalan yang dialami Naho Takamiya, Hagita Saku, Chiro Takako, Suwa Hiroto dan Murasaka Azusa, kelima orang yang bersahabat dekat dengan Kakeru Naruse. Walau Kakeru tergolong orang asing yang tak sengaja masuk ke dalam persahabatan mereka, kasih sayang mereka terhadap si anak baru ini amatlah besar. Oleh karena itu, mereka di masa depan memutuskan menggunakan teori dunia paralel untuk menyelamatkan Kakeru di masa lalu, Kakeru yang punya banyak masalah dan tekanan yang sayang luput dari perhatian mereka.

Sebenarnya, anime ini lebih memihak pada Naho dan Kakeru sebagai karakter utamanya, namun fokusnya tetap pada usaha penyelamatan Kakeru. Kemungkinan bahwa kematian Kakeru adalah suatu kesnegajaan yang ia lakukan oleh depresi dan tekanan batin membuat mereka bertekad akan menyelamatkannya. Berbekal petunju surat dari masa depan, Naho pun berusaha untuk menyelamatkan Kakeru.

Kalau mau cari cerita cinta menye-menye namun dibumbui persahabatan yang kuat dan kental anime ini bisa jadi pilihannya. Sejujurnya, saya kurang suka dengan sifat Naho, terasa terlalu gimana gitu sebagai karakter perempuan. Saya lebih suka Azu yang ceria dan penuh semanagat. Begitu pula dengan Kakeru, saya kurang suka dengan sifatnya yang meledak perlahan namun mendatangkan imbas luar biasa besar.

Bisa dimaklumi karena kisah ini tentang remaja, otomatis tokohnya juga dibuat labil seperti anak remaja pada umumnya, apalagi ditambah tekanan hidup yang memberatkan batin. Sifat Kakeru hanya bisa dipahami sebagai depresi dan trauma, bukan hanya didorong oleh rasa penyesalan yang demikian besar. Sikapnya yang jadi teramat protektif terhadap anggota keluarga - cenderung cemas bahkan oleh hal kecil membuat saya berpikir Kakeru emang lebih cocok dibilang kena trauma atau kena gejala S.A.D - Separation Anxiety Disorder.

Saya suka denga kejutan di tengah cerita dan bagian Festival Olahraganya. Kompetisinya amat terasa dan kemeriahannya juga nggak tertinggal. Nggak hanya numpang lewat dan diceritakan secara garis besar. 

Anime ini baru bisa benar-benar menyentuh jiwa saya di episode ke-11. Bisa dipahami sikap Kakeru sejak ibunya meninggal dan betapa ia sulit untuk berbahagia karenanya, hanya saja karena ia yang cenderung pendiam, tertutup dan selalu menyimpan segalanya sendiri, kesedihannya jadi sulit terbaca dan terasa. Terima kasih untuk episode sebelasnya yang teramat mengharukan.

Anime ini, walau mengusung tema yang unik, secara tidak langsung telah mengajak kita untuk benar-benar senantiasa mempertimbangkan langkah yang kita ambil dalam hidup karena dalam beberapa kasus, penyesalan sebesar apa pun nggak akan bisa mengubah segala sesuatunya menjadi lebih menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar