Catatan harian yang semakin renta dan tua

Kamis, 23 Januari 2014

Aku Merindukanmu O Muhammadku

Aku merindukanmu O Muhammadku
Sepanjang jalan ku lihat wajah-wajah yang kalah
menatap mataku yang tak berdaya
sementara tangan-tangan perkasa
terus mempermainkan kelemahan
air mataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
mencari-cari tangan
lembut wibawamu

Dari dada-dada tipis papan
terus ku dengar suara serutan
derita mengiris berkepanjangan
dan kepongahan tingkah-meningkah
telingaku pun ku telengkan
berharap sekali mendengar
merdu menghibur suaramu
aku merindukanmu O muhammadku

Ribuan tangan gurita keserakahan
menjulur kesana kemari
mencari mangsa memakan kurban
melilit bumi meretas harapan
aku pun dengan sisa-sisa suaraku
mencoba memanggil-manggil
O, Muhammadku O, Muhammadku
di mana-mana sesama saudara
saling cakar berebut benar
sambil terus berbuat kesalahan
Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan
masing-masing mereka yang berkepentingan
aku pun meninggalkan mereka
mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
aku merindukanmu O, Muhammadku
sekian banyak Abu Jahal, Abu Lahab
menitis ke sekian banyak umatmu
O, Muhammadku shalawat dan salam bagimu
bagaimana melawan gelombang kebodohan
dan kecongkakan yang telah tergayakan
Bagaimana memerangi umat sendiri?
O, Muhammadku, aku merindukanmu
O, Muhammadku, aku sangat merindukanmu

“Musthofa Bisri”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar